Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., meresmikan gedung baru Rumah Sakit Hewan (RSH) Prof. Soeparwi yang berada barat Kampus Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Peresmian gedung senilai Rp. 13 milyar ini ditandai dengan pembukaan tirai selubung papan nama oleh Rektor UGM yang didampingi oleh Dekan FKH UGM, Dr. drh. Joko Prastowo, Pemilik PT Eka Farma, drh. Eko Nugroho, Ketua Gamavet, drh. Dwi Restu Seta dan Komisaris PT BP Kedaulatan Rakyat, Drs. Romli.
Dwikorita Karnawati dalam pidato sambutannya menyampaikan apresiasi dengan diselesaikannya pembangunan gedung baru untuk layanan rumah sakit hewan UGM. Ia mengharapkan keberadaaan rumah sakit hewan ini mendorong peningkatan kualitas SDM lulusan bidang kesehatan hewan. “Dari gedung ini saya mengharapkan berbagai hasil kerja sama pendidikan dan riset internasional dapat dicapai dan tentunya dengan manajemen yang juga terkareditasi internasional pula,” kata Rektor, Selasa (10/11).
Joko Prastowo mengatakan gedung baru rumah sakit hewan ini akan meningkatkan layanan pendidikan dan riset. Setiap tahun, kata Joko, RSH Prof. Soeparwi menerima sekitar 7.000 pasien rawat inap. “Kita bersyukur, RSH ini memiliki reputasi yang cukup baik, terbukti 7.000 pasien yang rawat inap,” katanya.
Selain layanan rawat inap, tambah Joko, RSH Prof. Soeparwi juga melayani pemeriksaan darah, USG, EKG serta layanan pemeriksanaan kesehatan dan pengobatan yang lain. Dengan diresmikannya pemanfaatan gedung baru RSH UGM ini akan mendukung upaya FKH UGM dalam pengajuan akreditasi internasional dari Royal College of Veterinary Surgeon (RCVS). “Fakultas sudah merintis akreditasi internasional, nantinya akan ada proses asesmen untuk memperoleh akreditasi ini,” katanya.
Selain itu, kata Joko, Rumah sakit tersebut bisa menjadi rujukan nasional dan internasional dalam bidang penyakit hewan tropis dan kesehatan masyrakat veteriner serta mendukung program kerja sama internasional yang sudah terjalin.
Saat ini, FKH UGM menjalin kerja sama dengan dengan University of Sydney Australia untuk program pertukaran mahasiswa. “Kita menerima mahasiswa asing dari Thailand, nantinya juga digunakan mahasiswa dari Australia karena kita kerja sama transfer kredit sehingga adanya RSH ini sangat penting,” katanya.
Sementara Ketua Alumni FKH UGM atau dikenal dengan nama Gamavet, Drh. Dwi Restu Seta, menyatakan pihaknya bersedia untuk membantu kelancaran layanan rumah sakit hewan untuk masyarakat. “Membangun sesuatu itu adalah hal yang gampang, tetapi menjalankan roh dan tujuan didirikannya rumah sakit ini sangat dibutuhkan. Segenap alumni bersedia dan berusaha, bagaimana RSH ini bisa berjalan sebaik-baiknya ke depan,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Budi H)