
Mutu akademik tidak hanya ditentukan dengan fasilitas dan prosedur pembelajaran, namun juga oleh muatan kurikulum dan pengajaran yang diampu oleh dosen yang berkompeten. Untuk muatan kurikulum, maka seluruh mata kuliah yang ada di Prodi S1 sudah memiliki RPKPS dan bahan ajar yang dibiayai oleh fakultas melalui dana BOPTN.
“Beberapa mata kuliah ini pun dilengkapi buku ajar. Dengan demikian setiap tahun koleksi buku ajar ini semakin bertambah dan hingga kini 87 Komunitas Mata Kuliah sudah menggunakan metode e-Lisa,” ujar Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA, di Auditorium Fakultas Peternakan UGM, Selasa (10/11).
Menyampaikan laporan pada puncak Dies ke-46 Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus menyatakan dalam rangka membangun jejaring dan membuka peluang kerja sama bidang akademik dengan Perguruan Tinggi di ASEAN dan persaingan global di tingkat Asia Tenggara (ASEAN Community), Fakultas Peternakan UGM mengikuti sistem penjaminan mutu internasional melalui ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA). Untuk actual assessmentnya telah dilakukan pada 24 – 28 Oktober 2013 silam, dengan hasil penyelenggaraan Prodi S1 tersertifikasi.
“Artinya, penjaminan mutu dinilai baik dan berstandar internasional versi AUN-QA. Disamping memiliki sertifikasi AUN, fakultas pun secara pro-aktif mengkoordinir jejaring perguruan tinggi pendidikan peternakan di tingkat ASEAN melalui SEANAS (Southeast Asia Network of Animal Science) yang telah diinisiasi fakultas sejak tahun 2009,” kata Dekan.
Ali Agus mengatakan Fakultas Peternakan UGM sejak tahun 2013 membentuk kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dalam berorganisasi dan berprestasi di bidang akademik, olah raga dan kepemimpinan dengan Program AB-3. Artinya, semua mahasiswa dan lulusan yang mengikuti program ini akan menjadi insan-insan yang dapat diandalkan dan dibanggakan.
Bagi mereka yang mengikuti program ini, kata Ali Agus, ditanamkan spirit B-3, yaitu Be better, Be the leader dan Be the winner. Kelompok mahasiswa ini telah, sedang dan akan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan fakultas, seperti seminar, training, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan kerja sama serta kepanitiaan The 6th Internasional Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP).
“Beberapa prestasi yang membanggakan antara lain, Juara Altech Young Scientist Competition regional Asia Pasifik, Juara Musabaqoh Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional XIV 2015, Juara Kejurnas Pencak Silat, Perisai diri dan karya tulis,” katanya.
Sementara itu, untuk program pascasarjana, menurut Ali Agus penjaminan dan pemutakhiran kurikulum dengan menyesuaikan perkembangan ilmu dan teknologi, mengakomodasi masukan dari stakeholder. Sementara terkait audit mutu internal telah dilakukan evaluasi kurikulum dengan mengacu pada ketentuan kurikulum perguruan tinggi. Berdasarkan evaluasi kurikulum dan telah mendapat persetujuan Senat Fakultas, maka Fakultas Peternakan UGM menambah dua minat studi baru, yaitu minat studi Sistim produksi ternak dan minat studi Teknologi Industri Peternakan.
“Hal itu akan ditawarkan mulai tahun akademik 2015/2016, khusus minat studi baru Teknologi Industri Peternakan nampaknya masih perlu penyempurnaan kurikulum. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dinamika perkembangan ilmu dan kebutuhan stakeholder, terutama pengguna lulusan pascasarjana yang semakin meningkat dan prospek Industri Peternakan yang semakin baik di masa yang akan datang,” tuturnya. (Humas UGM/ Agung)