• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Waspadai Ancaman Puting Beliung di Musim Pancaroba

Waspadai Ancaman Puting Beliung di Musim Pancaroba

  • 10 November 2015, 13:28 WIB
  • Oleh: Ika
  • 4872
Waspadai Ancaman Puting Beliung di Musim Pancaroba

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dalam beberapa hari terakhir mulai mengguyur sebagian wilayah di DIY. Turunnya hujan tersebut merupakan tanda adanya peralihan musim kemarau ke musim hujan atau yang dikenal dengan musim pancaroba.  

Pakar cuaca dan iklim UGM, Dr. Emiliya Nurjani, M.Si., mengatakan masyarakat perlu waspada terhadap cuaca ekstrim di musim pancaroba. Pasalnya, di musim pancaroba rawan terjadi bencana angin kencang, banjir, serta tanah longsor.

“Angin kencang atau puting beliung masih berpotensi terjadi di Kota Yogya dan Kabupaten Sleman saat peralihan musim,” jelasnya, Selasa (10/11) di Fakultas Geografi UGM.

Menurutnya, kawasan Kota Yogyakarta sangat berpotensi terjadi angin kencang karena memiliki suhu udara yang lebih tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Akibatnya, kawasan Kota Yogyakarta menjadi pusat tekanan rendah yang menghisap massa udara dari arah sekitarnya.

“Kemungkinan munculnya puting beliung cukup besar karena angin selalu menuju ke daerah yang memiliki suhu lebih panas,” tutur dosen Fakultas Geografi UGM ini.

Wilayah yang banyak dilakukan pembangunan pun memiliki tingkat kerawanan tinggi terjadi angin kencang. Pasalnya, terdapat banyak bahan material yang mudah menyimpan panas. Disamping itu, wilayah yang sedikit memiliki tutupan lahan alami juga rawan timbul angin kencang.

“Daerah Sleman juga rawan angin kencang karena lahan alaminya sudah banyak berkurang untuk perumahan,” tuturnya.

Emilya menyebutkan terbentuknya angin puting beliung sangat dipengaruhi oleh tingkat pemanasan di permukaan bumi.  Terjadi akibat perbedaan suhu udara yang cukup ekstrim dari suhu udara tinggi tiba-tiba terjadi pendinginan. Adapun tanda-tanda akan terjadinya angin kencang antara lain beberapa hari sebelumya udara di  malam hari hingga pagi hari panas, namun dengan kelembaban udara tinggi.  Selanjutnya, terlihat awan cumulonimbus berbentuk seperti bunga kol berwara abu-abu terbentuk dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.

“Jika tanda-tanda ini nampak, maka patut diwaspadai akan adanya potensi angin kencang di siang atau sore harinya,” tandasnya.

Guna meminimalkan ancaman terjangan angin kencang di masa mendatang, menurut Emilya, bisa dengan penambahan vegetasi atau penananam pohon.  Penanaman vegetasi di lahan-lahan kosong dapat mengurangi atau menurunkan suhu udara sekitar kawasan itu.

“Tanam pohon tidak perlu yang besar. Yang terpenting berdaun banyak karena bisa mengurangi jumlah radiasi sinar matahari sehingga suhu di permukaan bumi jadi lebih rendah dan akhirnya mengurangi panas yang di lepaskan ke atmosfer ,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Musim Pancaroba, Waspada Serangan Beberapa Penyakit Ini

    Wednesday,11 November 2015 - 15:18
  • Sudibyakto : Kecepatan Angin Puting Beliung di UGM 70-80 km/jam

    Monday,10 November 2008 - 13:19
  • Walaupun terkena amukan puting beliung, jaringan internet ugm sudah kembali normal

    Saturday,08 November 2008 - 15:46
  • Akibat Puting Beliung, UGM Derita Kerugian 12 Milyar

    Saturday,08 November 2008 - 16:43
  • Masuki Musim Pancaroba, Masyarakat Dihimbau Waspada Demam Berdarah

    Friday,10 October 2008 - 14:40

Rilis Berita

  • Berharap Pemilu Aman Tanpa Residu Polarisasi dan Konflik Sosial 31 May 2023
    Keinginan presiden memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan
    Agung
  • UGM Jalin Kerja Sama Pengembangan Riset dengan Africasia Investment and Resources 31 May 2023
    Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Ignatius
    Gloria
  • Lustrum ke-12, Menuju Geografi Inovatif di Era Society 5.0 30 May 2023
    Tahun 2023, Fakultas Geografi UGM berusia 60 tahun. Sebuah waktu yang singkat untuk ukuran umur b
    Agung
  • Nano Kitosan Potensial Untuk Perawatan Gigi 30 May 2023
    Penyakit pulpa dan periapikal gigi masih menjadi persoalan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. D
    Ika
  • Kajian Strategis Power Wheeling Pada Seminar Nasional BEM KM Universitas Gadjah Mada 30 May 2023
    BEM KM Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan seminar nasional dengan topik power wheeling y
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual