Memiliki filosofi sebagai menara air, UGM terus berorientasi menuju kampus yang menebar kemanfaatan. Minggu (15/11), UGM mengadakan operasi mata katarak gratis yang diikuti oleh warga di seluruh Jawa. Hingga pendaftaran ditutup terdapat 215 pasien yang mendaftarakan diri untuk mengikuti operasi. Para pasein datang dari berbagai daerah, seperti Klaten, Sukoharjo, Magelang, Wonosobo, Indramayu, Cilacap, Temanggung, Banjarnegara, Madiun, Pacitan hingga Jakarta.
“Antusiasnya tinggi. Semoga kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin UGM,” kata panitia Dies UGM, Widodo Usman., M.Sc.
Ketua umum Dies Natalis UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA mengatakan gagasan untuk mengadakan operasi mata katarak gratis terinspirasi dari kesadarannya dalam menikmati indahnya dunia. Ia tidak bisa membayangkan jika penglihatan itu tidak berjalan dengan baik, tentu tidak bisa menikmati keindahan dunia
“Kalau gelap, bagaimana bisa menikmati indahnya dunia. Menikmati dunia dengan penglihatan itu adalah nikmat. Untuk itu kami mencoba berbagi mengadakan operasi mata katarak gratis agar warga yang belum bisa menikmati keindahan itu bisa merasakan,” ungkap Ali.
Ali berharap melalui bakti sosial yang dilakukan oleh UGM bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak warga. Menurutnya, UGM akan terus berupaya sebagai kampus kerakyatan yang berbagi kemanfaatan. “Apa yang mampu kita bagi akan kita bagi. Mampu sedikit tapi bisa dirasakan oleh banyak orang,” kata Ali
Sementara itu, Prof. Dr. Suharjo, Sp. M selaku perwakilan dari Perdami (Perhimpunan Ahli Dokter Mata Indonesia) mengatakan operasi mata katarak ini adalah salah satu wujud untuk memutus mata rantai kemiskinan. Dengan menyehatkan kembali penglihatan, warga dapat kembali beraktivitas dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Operasi mata katarak kali ini diikuti sebanyak 66 pasien.
“Disesuaikan dengan Dies UGM ke-66. Pasien yang tidak mendapat kesempatan operasi hari ini tetap ditangani 6 Desember 2015 mendatang di Rumah Sakit Puri Husada Pakem,” imbuh Suhardjo.
Operasikatarak gratis ini melibatkan 20 dokter. Harapannya, operasi katarak gratis ini dapat terus berlangsung karena fenomena menunjukan banyak warga mengalami katarak dengan tidak diimbangi keuangan yang memadai (Humas UGM/Putri)