UGM mewisuda 1.548 lulusan sarjana dengan masa studi rata-rata 4 tahun 8 bulan. Waktu studi tersingkat diraih Rizki Adi Priatama dari prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, yang lulus dalam waktu 3 tahun 1 bulan. Sementara, lulusan termuda diraih Aditya Dharma Putra dari Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, yang lulus dalam usia 19 tahun 2 bulan 15 hari.
Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.,dalam pidato sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan atas capaian gelar sarjana yang telah diraih. “Atas nama keluarga besar UGM, saya mengucapkan selamat begitu juga kepada keluarga yang selama ini telah setia mendampingi para wisudawan hingga berhasil menyelesaikan studinya,” kata Rektor pada upacara wisuda yang berlangsung di Grha Sabha Pramana, Rabu (18/11).
Dikatakan Rektor, para wisudawan yang baru lulus merupakan putra-putri terbaik bangsa dan benar-benar unggul sehingga sangat diharapkan bisa menjadi pemimpin dan penggerak roda kemajuan bangsa. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Menurutnya, lulusan perguruan tinggi bukan sebatas untuk memenangkan persaingan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, namun bagaimana mempersipakan diri dalam memenangkan persaingan global di tahun 2030 nanti.“Indonesia benar-benar mampu memimpin dalam pesaingan global bergantung ketangguhan saudara menghadapai tantangan bangsa kita. Salah satu kunci penentu kemajuan suatu bangsa adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kualitas SDM,” katanya.
Namun demikian, imbuhnya, salah satu persoalan saat ini adalah persentase tenaga kerja yang lulusan pendidikan tinggi hanya 7 persen. Padahal, di Amerika Serikat mencapai 62 persen. Selain meningkatkan jumlah lulusan pendidikan tinggi, Rektor mengatakan ketangguhan dan daya saing lulusan ditentukan oleh kejelian dan kecermatan dalam membaca peluang untuk mengatasi berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi. “Untuk mewujudkan ketangguhan ini teruslah meningkatkan intelektualitas dan spiritualitas saudara,” terangnya.
Kepada wisudawan, Rektor berpesan agar para alumni kembali ke daerah asal mendarmabaktikan ilmu penetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama di kampus agar bisa diterapkan ke masyarakat, serta selalu memegang tegung nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi semangat nasionalisme. “Saya berharap saudara memegang teguh nilai ke-ugm-an dan menjunjung tinggi nasionalisme yang diperoleh dari kampus ini,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)