
UGM berkomitmen melakukan upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia untuk mewujudkan Indonesia tangguh bencana. Berbagai langkah telah dilakukan, seperti membentuk tim tanggap bencana (DERU), mengirimkan mahasiswa KKN Peduli bencana dan membangun Desa Tangguh Bencana.
“UGM saat ini juga tengah mempercepat langkah untuk menjadi pelopor Kampus Tangguh Bencana sebagai bagian untuk melengkapi program Safety, Health and Enviromental (SHE),” jelas Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, Selasa (24/11) di Ruang Sidang LPPM UGM.
Saat membuka Workshop dan Simulasi Tanggap Bencana Untuk Civitas Akademika UGM, Suratman mengatakan berbagai kebijakan pembangunan di UGM diarahkan untuk mewujudkan kampus tangguh bencana guna meminimalkan dampak bencana yang merugikan. Penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia dalam melakukan manajemen bencana pun terus diupayakan, salah satunya dengan mengadakan berbagai pelatihan dan simulasi penanganan bencana.
“Manajemen mitigasi bencana ini penting dipahami oleh warga UGM karena berada di lokasi yang rawan terhadap bencana. Dengan begitu diharapkan bisa selalu waspada dan tanggap terhadap bencana,” jelasnya.
Ketua Panitia Workshop Integrasi Penanganan Bencana UGM, dr. Agung Budiyatnto, M,P., Ph.D., mengatakan pelatihan simulasi dan evakuasi ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk membangun manajemen mitigasi bencana melalui penguatan kelembagaan di lingkup UGM. Dengan demikian, kedepan diharapkan UGM akan menjadi Kampus Tangguh Bencana.
“Jika terjadi bencana lagi di wilayah DIY terutama wilayah UGM, bisa dikerahkan sumber daya baik SDM maupun peralatan yang dimiliki secara mandiri bisa menyelesaikan persoalan dan dampak akibat bencana,” jelasnya.
Melalui workshop ini diharapkan nantinya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan dalam menghadapi bencana. Selain itu, juga dapat meningkatkan kesadaran civitas akademika UGM dalam penanggulangan bencana alam di Indoensia sehingga dampak akibat bencana bisa lebih diminimalkan.
Pelatihan Tanggap Bencana berlangsung selama dua hari, 24-25 November 2015 dan diikuti setidaknya 60 pegawai dari berbagai unit kerja di lingkungan UGM. Selain diberikan bekal pengetahuan terkait mitigasi bencana, para peserta nantinya akan diajak mengikuti simulasi tanggap bencana saat menghadapi bencana kebakaran. (Humas UGM/Ika)