Sejak stasiun televisi swasta diperbolehkan melakukan siaran secara nasional terhitung mulai tanggal 23 Agustus 1989, sejak saat itu pula ajang kompetisi antara stasiun televisi swasta di Indonesia mulai digelar. Diawali dengan langah RCTI, kemudian diikuti sejumlah stasiun televisi lain yang turut maramaikan kancah persaingan, diantaranya: SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Lativi, TV7, dan Global TV. Sehingga tidak mustahil apabila saat ini kompetisi menjadi semakin kompleks dan dinamis. Hal tersebut diungkapkan Amalia Belmika, Ketua Panitia Talk Show.
Menurutnya, berpijak pada wacana di atas maka Program Diploma Public Relations UGM akan menyelenggarakan talk show yang bertajuk “Public Relations dan Televisi”. Talk show ini akan diselenggarakan tepatnya pada hari sabtu, 30 April 2005 (16.00-20.00 WIB) dan bertempat di Java Cafe. Adapun keynote speaker yang diundang dalam acara ini meliputi sejumlah Public Relations Officer dari beberapa stasiun televisi baikberskala nasional maupun lokal. Disamping itu, talk show ini juga akan melibatkan kaum akademisi yang concern di bidang public relations dari pertelevisian diantaranya: Coconino Ahmad & Iwan (PR Trans TV), Heryanto (PR SCTV), Raldy Doy (PR Lativi) serta Wisnu Martha Adiputra S.I.P., M.Si (Dosen Komunikasi UGM).
Menurut Amalia, berbicara mengenai ranah persaingan dalam dunia pertelevisian, saat pemirsa tidak bisa lagi membedakan antara dalam dunia pertelevisian, saat pemirsa tidak bisa lagi membedakan antara sebuah stasiun televisi dengan stasiun televisi lainnya melalui program yang disajikan, maka situasi ini pada gilirannya menjadikan tiap stasiun televisi perlu membuat strategi pembentuk identitas yang lebih bersifat makro dan mencakup pengelolaan identitas institusi televisi bersangkutan. Pada titik ini, kesungguhan sebuah stasiun televisi untuk menciptakan corporate image, dibangun dengan mengintegrasikan seluruh elemen yang melekat pada institusi merekam, baik itu budaya perusahaan, gaya menejemen, landasan filosofi, strategi program acara, dan beragam elemen lain yang menjadi pondasi bagi identitas stasiun televisi. “Pada titik membangun identitas inilah, bukan tidak mungkin kehumasan mampu memberikan kontribusi yang begitu berarti bagi stasiun televisi. Bincang-bincang hangat ini juga terbuka lebar bagi mahasiswa dan masyarakat umum yang memiliki ketertarikan terhadap dunia public relations dan pertelevisian,” ujar Amalia. (Humas UGM)