
Forum Kajian Filosofis Mahasiswa Indonesia, UGM (FORKAFMI UGM) bekerjasama dengan Fakultas Filsafat UGM dan Direktorat Kemahasiswaan UGM menyelenggarakan Simposium Pemuda Indonesia. Mengangkat tema “Kedaulatan Indonesia di Bidang Ideologi (Pancasila), Politik, dan Ekonomi dalam menghadapi tantangan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community)”, simposium diikuti 300 Pemuda (mahasiswa/mahasiswi) dari 24 PTN dan PTS se-Indonesia.
Khairul Umam dari Forum Kajian Filosofis Mahasiswa Indonesia UGM mengatakan penyelenggaraan Simposium Pemuda Indonesia bertujuan untuk menyadarkan dan meningkatkan pemahaman pemuda tentang pentingnya kedaulatan Indonesia di bidang ideologi (Pancasila), politik, dan ekonomi dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Untuk mencapai kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia, para pemuda secara bersama diajak menjawab tantangan serta mengambil peran dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
“Tentu saja dari penyelenggaraan kegiatan ini, para pemuda dan pemudi diharapkan mampu meningkatkan semangat dan motivasi dalam menghadapi era MEA,” ujar Khairul di UGM, Jum’at (4/12) dalam siaran persnya.
Simposium Pemuda Indonesia digelar pada hari Minggu (29/11) di Auditorium Gedung Sekolah Pascasarjana UGM. Beberapa pakar UGM hadir dan menyumbangkan pemikiran, diantaranya Dr. Rizal Mustansyir (Kedaulatan Ideologi) dari Fakultas Filsafat, Dr. Rimawan Pradiptyo (Kedaulatan Ekonomi) Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dan Dr. Arie Sudjito (Kedaulatan Politik) dari Fakultas Isipol.
Beberapa kesimpulan di bidang ideologi, politik dan ekonomi dihasilkan dalam pertemuan ini. Diantaranya, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan (formal dan non formal). Dengan meningkatnya kualitas pendidikan, kemudahan akses pendidikan, dan pemerataan pendidikan diharapkan akan melahirkan tenaga kerja dan pelaku ekonomi yang berkualitas dan berdaya saing, serta melahirkan SDM yang dapat mengelola Sumber Daya Alam Indonesia demi kesejahteraan bangsa dan negara.
Beberapa kesimpulan lain, menurut Khairul, diperlukan penguatan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dengan cara memberikan modal yang cukup, dan memberi kemudahan aturan pemberian modal serta pendampingan dari perguruan tinggi dan pemerintah. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan mensukseskan pemasaran dari hasil produksi usaha ekonomi masyarakat.
“Sementara beberapa kesimpulan di bidang ideologi dan politik, diantaranya perlu dilakukan penyederhanaan parpol melalui jalur regulasi yang demokratis yang bertujuan untuk membuat parpol lebih efisien dan efektif fungsinya dalam penyampaian aspirasi masyarakat, dan menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang dapat melindungi interaksi antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat luar Indonesia di Era ASEAN Economic Community,” papar Khairul Umam (Humas UGM/ Agung)