Perkembangan pasar modal mengimplikasi pergeseran fokus tujuan penyediaan informasi dari pemenuhan fungsi pertanggungjawaban manajemen mengelola perusahaan (stewardship-roles) ke fungsi kegunaan informasi dalam pembuatan keputusan (informational-roles). Sementara itu, pergeseran fokus tujuan penyediaan informasi dari peran stewardship ke peran informasional pelaporan keuangan konsisten dengan trend regulasi penerapan akuntansi nilai wajar dalam pengukuran aset dan liabilitas.
“Penerapan akuntansi nilai wajar ini sebagai implikasi pengadopsian Standar Pelaporan Keuangan Internasional berdampak pada pengukuran dan penyajian angka laba,” papar Harjanti Widiastuti pada ujian terbuka program doktor FEB UGM, Selasa (15/12).
Pada kesempatan tersebut Harjanti mempertahankan disertasinya berjudul Relevansi-nilai Laba kos Historis dan Laba nilai Wajar Untuk Keputusan Investasi, Kredit, dan kompensasi Manajemen: Pengujian Kebermanfaatan Valuasi dan Stewardship.
Penelitian yang dilakukan Harjanti ini untuk menguji kebermanfaatan relatif laba kos historis (KH) dan laba nilai wajar (NW) untuk tujuan valuasi (saham dan surat utang) dan tujuan stewardship (penentuan kompensasi), serta keterkaitan peran laba dalam valuasi dan stewardship. Menurutnya, berdasarkan kebutuhan yang berbeda untuk tujuan valuasi dan stewardship, laba NW dipandang lebih bermanfaat untuk tujuan valuasi, baik valuasi saham maupun valuasi kredit, sedangkan laba KH dipandang lebih bermanfaat untuk tujuan stewardship.
“Penelitian ini sekaligus menguji keterkaitan peran laba dalam valuasi dengan peran laba dalam penenentuan kompensasi,” imbuh dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Beberapa temuan penting dari penelitain ini, antara lain informasi laba, baik laba KH, laba bersih, dan laba NW memiliki relevansi-nilai investasi, relevansi-nilai kredit, dan relevansi-nilai kompensasi. Laba KH, laba bersih, dan laba NW digunakan investor, kreditor, dan dewan remunerasi untuk membuat keputusan investasi, kredit dan valuasi.
Selain itu, tidak terdapat perbedaan relevansi-nilai relative informasi laba KH, laba bersih, dan laba NW, baik tujuan valuasi dan stewardship. (Humas UGM/Satria)