Usai sudah penilaian empat program studi (prodi) di UGM oleh lembaga ASEAN University Network on Higher Education for Quality Assurance (AUN-QA). Di hari terakhir penilaian sekaligus penutupan, Rabu (16/12), keempat prodi, Prodi Akuntansi, Prodi Kehutanan, Prodi Teknik Elektro dan Prodi Teknik Geodesi mendapat masukan dari para assesor.
Mereka yang memberikan masukan dan penilaian adalah Dr. Wyona C. Patalinghug (De La Salle, University Philipina) untuk Program Studi Accounting dan Ass. Prof. Dr. Evangeline P. Bautista (Ateneo de Manilla University, Philipina) untuk Prodi Electric Engineering. Selanjutnya, program studi Kehutanan oleh Prof. Dr. Damrong Thawe Saengskulthai (Chulalongkorn University, Thailand) dan Prodi Geodetic Engineering oleh Prof. Dr. Tan Kay Chuan.
“Kami mengapresiasi untuk para dekan terkait kegiatan assesor di bulan Desember ini. Kita menyadari UGM tidak sempurna, dan sebagai bagian dari pendidikan tinggi dunia, kita tentu tidak hanya bekerja keras, namun juga berusaha bagaimana UGM menjaga keberlanjutan kualitas pendidikannya,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D, saat menutup kegiatan di ruang Multimedia.
Iwan Dwiprahasto menjelaskan keempat program studi telah menyiapkan semua terkait assesment selama setahun. Hal itu dilakukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran di era globalisasi serta kompetensi mahasiswa dalam mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Dr. Leni Sofia Heliani, selaku Head of Education Quality Assurance UGM, menambahkan penilaian empat prodi UGM oleh AUN-QA adalah untuk menyiapkan mahasiswa dan lulusan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Prodi-prodi diharapkan memiliki standar sesuai penetapan standar kualitas untuk wilayah ASEAN.
“Kalau BAN PT kan baru nasional, ini level ASEAN. Ini merupakan penetapan standar kualitas program studi dan lulusan di wilayah ASEAN, dan nantinya internasional,” katanya.
Meskipun baru 23 Program Studi S1 UGM yang dilakukan assestment oleh AUN-QA, Leni Sofia, optimis ratusan prodi S1 UGM akan mendapat akreditasi ASEAN maupun internasional. Di luar AUN-QA, katanya, tidak sedikit program-program studi di fakultas melakukan secara langsung akreditasi ke lembaga akreditasi internasional.
“Melihat prodi S1 yang kita miliki sepertinya prosesnya panjang, namun di luar ini kan banyak skema yang tidak hanya melalui AUN,” paparnya. (Humas UGM/ Agung)