Dua mahasiswa UGM terpilih mengikuti program pertukaran mahasiswa Shizouka University pada tahun 2015. Mereka adalah Riri Kumalasari Eka Pratomo, mahasiswa prodi Teknik Industri, dan Dede Taopik Herdiansyah, prodi Teknik Nuklir.
Dede menyampaikan program pertukaran mahasiswa ini merupakan program penelitian lanjutan antara dua universitas di Jepang, yaitu Aoyama Gaukin University dan Shizuoka University tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di UGM. Dalam KKN UGM antar semester 2015 diikuti delapan mahasiswa dari Aoyama Gakuin University dan dua mahasiswa serta dua orang professor dari Shizuoka University.
“Dari 30 mahasiswa UGM yang mendaftar dalam program ini dipilih dua mahasiswa yang akan mengikuti program exchange di Shizuoka University dimulai dari tanggal 1 sampai 12 Desember 2015. Selain itu juga diikuti Djaka Marwasta, dosen Fakultas Geografi,” jelasnya, Senin (21/12) di Kampus UGM.
Dede menuturkan program ini juga diikuti enam mahasiswa National University of Singapore.Dalam program ini, lanjut Dede, ia bersama Riri berkesempatan untuk mempresentasikan dan memperkenalkan program KKN UGM. Selain itu, juga melakukan kunjungan ke sejumlah fasilitas pendidikan di Shizouka University, membaur dan menginap di pemukiman masyarakat lokal Izu Peninsula untuk belajar budaya setempat. Selain belajar tentang budaya dan tradisi masyarakat lokal, ia bersama seluruh peserta juga dibekali dengan pengetahuan dalam mempersiapkan penanggulangan bencana tsunami dan gempa di Shizuoka Disaster Prevention Center. Bahkan, melakukan simulasi gempa 8 skala Richter.
“Banyak hal yang bisa dipetik dari Jepang untuk diterapkan di Indonesia dalam penanggulangan bencana tsunami dan gempa ,” tutur Dede.
Dalam kesempatan itu, mereka juga berkunjung ke Hamaoka Nuklir Power Plant, yaitu fasilitas nuklir yang berada di frefectur Shizuoka. Setidaknya, 40 persen energi listrik di Jepang dipasok dari pembangkit listrik tenaga nuklir. (Humas UGM/Ika)