Kekalahan Regu Bulutangkis Indonesia menghadapi China dalam Final Piala Sudirman beberapa hari yang lalu disebakan karena kualitas pemain, terutama di sektor putri, memang kalah kelas. Christian dan Icuk Sugiarto dalam keterangannya menyebutkan bahwa sejak awal peluang Indonesia sangat berat berhadapan dengan China, terutama di sektor putri. Demikian diungkapkan Dr. Saiful Rochdyanto, selaku Penanggung Jawab Kejuaraan Bulutangkis Universitas Gadjah Mada.
Menurutnya, salah satu penyebab utama perbedaan kualitas pemain tersebut disebabkan karena pengkaderan terhadap pemain di Indonesia sangat terlambat sekali. Mengandalkan pemain seusia Sigit Budiarto, Chandra Wijaya, dan Taufik Hidayat dalam kejuaraan yang melelahkan tersebut adalah sangat riskan sekali. “Usia pemain tidak bisa ditipu untuk olahraga yang membutuhkan kecepatan dan tenaga ini. Karenanya mau tidak mau pengkaderan terhadap pemain harus segera dilaksanakan, kalau kita tidak mau tertinggal semaikn jauh dengan China,” ungkapnya Pak Saiful.
Ia mengemukakan, atas dasar latar belakang tersebut, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Kejuaraan Bulutangkis Kelompok Umur untuk DIY dan sekitarnya (Klaten, Solo, Magelang, dan Purworejo). “Diharapkan dari kejuaraan yang terdiri atas kelompok: Pra Pemula, Pemula A, Pemula B, Remaja, dan Taruna ini akan muncul bibit-bibit yang berkualitas yang dapat diasah lebih lanjut untuk menggantikan peran pemain-pemain nasional yang sudah dimakan usia,” ujarnya.
Pak Saiful menambahkan, kejuaraan yang juga dimaksudkan sebagai peresmian penggunaan Gedung Olah Raga Universiats Gadjah Mada (GOR) untuk bulutangkis ini, dilaksanakan tanggal 5 s/d 8 Juni 2005. Kecuali pembukaan yang dilaksanakan mulai pagi hari karena bertepatan dengan hari minggu, hari selanjutnya dilaksanakan mulai jam 14.00 s/d selesai. “Diperkirakan kejuaraan yang akan diikuti oleh tidak kurang dari 500 pemain ini akan memperebutkan hadiah berupa: medali, piagam, dan uang pembinaan,” jelasnya.
Lebih lanjut pak Saiful menuturkan, kejuaraan yang akan dibuka oleh Prof. Dr. Zaenal Bachruddin selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni tersebut mempunyai susunan kepanitiaan sbb: Penjab: Dr. Bambang Purwono dan Dr. Saiful Rochdyanto. Ketua: Bayu, Wakil Ketua: Anas, Sekretaris: Anjar. S dan Bendahara: Arifin. Panitia dibawah koordinasi dari Unit Bulutangkis Dosen dan Karyawan UGM serta Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis UGM ini melibatkan mahasiswa, dosen dan karyawan UGM sebagai rasa syukur terhadap keberadaan lapangan bulutangkis yang baru di lingkungan UGM. “Lapangan bulutangkis yang sudah lama diidam-idamkan tersebut diyakini akan mampu meningkatkan atmosfer berolahraga di Kampus UGM, sambil meningkatkan kebugaran dan prestasi pebulutangkis di UGM khususnya dan Yogyakarta pada umumnya,” tegasnya. (Humas UGM)