Adanya perubahan pendekatan kebijakan pembangunan nasional dari sentralistik menjadi desentralistik mendorong kesempatan investasi perusahaan asing ke wilayah-wilayah baru. Sepanjang tahun 2001 sampai pertengahan 2006 terdapat 417 perusahaan asing sektor manufaktur yang berdiri di Indonesia. Kendati begitu, hanya 4,59 persen perusahaan asing menengah dan besar (IMB-PMA) yang masuk ke kabupaten baru. Sementara sisanya, yaitu 95,01 persen lebih memilih mengembangkan perusahaannya di kabupaten yang telah memiliki sejarah keberadaan IMB-PMA.
Hal tersebut disampaikan oleh dosen Jurusan Geografi Lingkungan Fakultas Geografi UGM, Abdur Rofi, S.Si., M.Si., Selasa (22/12) saat melangsungkan ujian terbuka program doktor di Fakultas Geografi UGM. Ia mempertahankan disertasi berjudul “Perusahaan Asing Sektor Manufaktur di Indonesia: Dinamika Spasial dan Keputusan Lokasi Industri,”.
Dari hasil penelitiannya diketahui bahwa lokasi perusahaan asing yang bergerak di sektor manufaktur sangat terkonsentrasi di suatu wilayah. Selain itu, perusahaan asing menunjukkan kecenderungan mendirikan perusahaan yang mengelompok di daerah tertentu dan memiliki kegiatan yang sama dengan asal negara yang sama.
“Ada indikasi kecenderungan dekonsentrasi lokasi perusahaan asing sektor manufaktur di Indonesia sebelum tahun 1996 dan setelah desentralisasi tahun 2006, namun dengan nilai yang sangat kecil,” paparnya.
Rofi menjelaskan terdapat sejumlah faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap keberadaan perusahaan asing sektor manufaktur. Antara lain faktor tenaga kerja, biaya tenaga kerja, ketersediaan lahan non-pertanian dan hutan. Selain hal tersebut juga dipengaruhi oleh keberadaan fasilitas perbankan dan jasa.
Menurut Rofi terdapat dinamika menarik dari perusahaan asing sektor manufaktur dari beberapa negara Asia terutama Korea, Taiwan, dan Hongkong. Pada tahun 1996 ketiga negara tersebut menunjukkan dominasi di Indonesia dengan menyumbang kontribusi sebesar 31 persen dari total perusahaan asing sektor manufaktur. Namun, pada tahun 2006, jumlah perusahaan asing sektor manufaktur hanya memberikan kontribusi sebesar 6,4 persen dari total perusahaan di bidang tersebut. (Humas UGM/Ika).