• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Imunitas Rendah, Waspadai Serangan Cacar Air

Imunitas Rendah, Waspadai Serangan Cacar Air

  • 28 Desember 2015, 12:30 WIB
  • Oleh: Ika
  • 8399
  • PDF Version
Gejala utama cacar air yang mudah dikenali adalah munculnya bintik-bintik merah berair pada kulit.
Gejala utama cacar air yang mudah dikenali adalah munculnya bintik-bintik merah berair pada kulit.
dr. Ida Savitri L., Sp.A.
dr. Ida Savitri L., Sp.A.
Gejala utama cacar air yang mudah dikenali adalah munculnya bintik-bintik merah berair pada kulit.
dr. Ida Savitri L., Sp.A.

Cacar air  merupakan penyakit menular yang sering menyerang anak-anak dari berbagai kelompok usia. Bahkan, orang dewasa pun juga dapat terkena serangan penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster ini. Serangan cacar air ini akan menimbulkan bintik-bintik merah berair dan gatal sehingga mengganggu kenyamanan.  

dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A., dosen bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas, Kedokteran UGM, mengatakan cacar air merupakan penyakit yang tidak berbahaya. Kendati begitu, penyakit ini dapat membahayakan individu dengan kekebalan tubuh rendah, anak-anak maupun balita berstatus gizi buruk maupun menderita penyakit lain seperti leukimia dan jantung bawaan. Apabila anak-anak yang menderita penyakit tersebut memiliki daya tahan tubuh tidak bagus maka serangan cacar air ini dapat memperberat penyakit yang diderita.

“Individu dengan kekebalan tubuh yang menurun dapat dengan mudah tertular dan bisa mengalami infeksi yang lebih berat,” jelas Ida saat dihubungi Senin, (28/11).

Serangan penyakit yang juga dikenal dengan sebutan Chickenpox ini biasanya timbul dengan ditandai adanya demam, munculnya bintik-bintik merah berair di kulit dan gatal. Mudah menular melalui kontak langsung maupun udara pernafasan penderita. Apabila seseorang yang sehat dan belum pernah terkena cacar air  kontak dengan kulit maupun terpapar percikan bersin atau batuk penderita serta berada dalam satu ruangan dengan penderita, maka akan berisiko terinfeksi virus cacar air.

Ida mengatakan upaya pencegahan untuk mengurangi risiko terkena cacar air dapat dilakukan dengan melakukan vaksin cacar air atau varicella bagi yang belum pernah mendapatkan vaksin. Sementara untuk meminimalkan penularannya, orang yang terkena cacar air diharapkan tetap berada di rumah.

“Anak-anak yang terkena cacar air sebaiknya jangan berangkat sekolah dulu sampai bintik-bintiknya benar kering, menghitam, dan mengelupas agar tidak menular ke lebih banyak anak,” imbaunya.

Apabila terdapat salah satu anggota keluarga yang terkena cacar air, Ida menyarankan untuk memisahkan penderita dari keluarga lainnya. Terutama dengan anggota keluarga yang belum mendapatkan vaksin ataupun belum terkena cacar air.

“Penderita ditempatkan pada kamar terpisah, misalnya kakaknya kena ya sebaiknya tidurnya dipisah dulu dengan adiknya di kamar yang berbeda,” tutur dokter spesialis anak RSUP Dr. Sardjito ini.

Cacar air ini tidak memerlukan pengobatan khsusus dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun demikian, perlu diperhatikan untuk tetap menjaga bintik merah berair agar tidak pecah karena akan menjadi sumber infeksi dan meninggalkan bekas luka atau bopeng yang sulit hilang. Sementara itu, pengobatan biasanya dilakukan untuk mengurangi rasa gatal dengan pemberian obat maupun krim pengurang rasa gatal.

“Obat antivirus akan diberikan pada pasien cacar air dengan kondisi berat seperti mengalami gizi buruk atau memiliki penyakit berat lainnya. Sedangkan pada anak-anak sehat akan sembuh dengan sendirinya apabila daya tahan tubuhnya membaik ,” urainya.

Karenanya menjaga daya tahan tubuh tetap prima menjadi penting untuk mengurangi risiko tertular cacar air.  Hal itu dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan dan asupan makanan sehat serta bergizi. (Humas UGM/Ika)


Berita Terkait

  • Yuk Kenali Penyakit Ramsay Hunt Syndrome

    Wednesday,15 June 2022 - 10:05
  • Musim Pancaroba, Waspada Serangan Beberapa Penyakit Ini

    Wednesday,11 November 2015 - 15:18
  • Pembatasan dan Transportasi Hewan dari Daerah Endemik Cacar Monyet Perlu Dilakukan

    Monday,06 June 2022 - 11:09
  • Waspadai Serangan Jantung, Kenali Gejalanya

    Thursday,06 October 2016 - 16:13
  • Jurus Tingkatkan Imunitas Tubuh Saat Pandemi Covid-19

    Monday,20 April 2020 - 11:39

Rilis Berita

  • Dies ke-34 MM FEB UGM Luncurkan Buku “Mencetak Pemimpin Bisnis” 03 July 2022
    Program studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UG
    Gusti
  • Refleksi dan Proyeksi Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia 02 July 2022
    Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Ke
    Satria
  • Mahasiswa UGM Raih Silver Medal dalam Inovation Exhibition di Malaysia 01 July 2022
    Sekelompok mahasiswa UGM membawa ide/gagasan yang diberi nama “Kiddie Wallet” ke 
    Satria
  • Tips Mengelola dan Mengonsumsi Buah dan Sayur 01 July 2022
    Hari Buah Sedunia diperingati pada 1 Juli tiap tahunnya. Berdasarkan laman International Fruit Da
    Satria
  • Pengamat Politik Internasional UGM : Kunjungan Jokowi Strategis Untuk Pemulihan Ekonomi 01 July 2022
    Pakar perdagangan ekonomi dunia  dan politik internasional UGM, Dr. Riza Noer Arfani, M.A.,
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual