Sebagaimana masyarakat berkembang, bahasa dan dialek pun turut mengalami perkembangan. Masuknya agama tertentu serta persebaran penduduk berpengaruh signifikan terhadap perubahan dialek di suatu daerah. Bahasa Bakumpai misalnya, yang terdiri dari tiga isolek, yaitu isolek Bakumpai di Marabahan yang berada di wilayah Kalimantan Selatan, dan isolek Bakumpai di Buntok serta Puruk Cahu yang berada di wilayah Kalimantan Tengah, masing-masing memiliki ciri yang khas.
Beberapa ahli mengelompokkan Bahasa Bakumpai di Marabahan sebagai anggota subkelompok Melayu, berbeda dengan Bahasa Bakumpai di Buntok dan Puruk Cahu yang dikelompokkan ke dalam kelompok bahasa Barito(Dayak). Namun, menurut dosen Universitas Palangkaraya, Misrita, SS, M.Hum., pendapat ini tidak dapat diterima. “Meskipun pengaruh melayu sangat dominan, namun penentuan status kebahasaan harus mempertimbangkan masalah pinjaman atau serapan sebagai unsur yang komplementer. Artinya, walaupun pinjaman Melayu itu sangat dominan, akan tetapi Bakumpai Marabahan masih menyimpan unsur bahasa Dayak,” ujarnya saat mengikuti ujian terbuka program doktor linguistik di Fakultas Ilmu Budaya UGM, Selasa (29/12).
Sejak orang Bakumpai di Marabahan memeluk agama Islam, bahasa Melayu Banjar semakin intensif digunakan sebagai salah satu identitas ke-Islaman. Karena berlangsung untuk waktu yang lama, pengaruh bahasa Melayu dalam bahasa Bakumpai menjadi semakin signifikan. Dalam penelitiannya, Misrita mengkaji relasi antarisolek Bahasa Bakumpai dan hubungannya dengan bahasa lain dalam subkelompok Barito, serta merekonstruksi prabahasa Bakumpai berdasarkan unsur fonologi, leksikal, dan morfologi untuk memperoleh temuan linguistik sebagai bukti yang diperlukan untuk menjelaskan perkembangan historis yang dialami ketiga isolek tersebut.
Hasil penelitian yang ia lakukan menunjukkan bahwa Bahasa Bakumpai di Marabahan memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan Bahasa Bakumpai di Buntok dan Puruk Cahu dengan rentangan persentase 87%-91%, dan menunjukkan bahwa status ketiganya merupakan dialek yang sama dari suatu bahasa.
“Bila dikaitkan dengan penelitian terdahulu mengenai hubungan kekerabatan antarbahasa Dayak dalam kelompok Proto Barito, tampak bahwa penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kekerabatan bahasa antarsemua anggota kelompok Barito yang diduga berasal dari bahasa asal yang sama,” jelasnya. (Humas UGM/Gloria)