Banyak mahasiswa yang salah kaprah dengan pengertian enterpreneurship. Umumnya mereka mengartikannya dengan berwirausaha. Karena memang mencari pekerjaan memiliki resiko yang rendah daripada berwirausaha, mereka lantas menjadi antipati terhadap wacana enterpreneurship adalah sifat yang membuat seseorang mampu untuk mengoptimalkan kemampuan diri , sehingga memiliki bargaining position yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak memilikinya. Orang yang memiliki sifat tersebut disebut enterpreneur. Seorang enterpreneur tidak selalu mewujudkan diri sebagai pemilik usaha, tetapi idealnya memiliki usaha sendiri. Demikian disampaikan Ir. Aswandi, Direktur Utama PT Karya Perkakas Yogya, pada acara bedah wacana tentang awal menjadi enterpreneur di industri kimia, yang diadakan di Aula Jurusan Teknik Kimia, tanggal 26 Mei 2005.
Ir. Wahid Hidayat, nara sumber lain yang juga direktur PT Intan Samudra Sejahtera menambahkan bahwa jika ingin membentuk enterpreneurship pada diri mahasiswa akan melibatkan banyak aspek. Namun yang terpenting adalah penciptaan lingkungan enterpreneurship sebagai riil problem based learning yang diselesaikan melalui diskusi. Ditambahkan oleh Wahid Hidayat bahwa hal yang tidak dapat tergantikan pada pembelajaran enterpreneurship adalah terlibat langsung didalamnya.
Nara sumber ketiga yang diundang adalah Ir. Djarot Sri Hono, Direktur Lembaga Pengembangan Bisnis Bakti Mandiri. Sri Hono menyampaikan data bahwa 99,5% pencipta lapangan kerja adalah usaha kecil menengah yang memberikan kontribusi 2-4% pertumbuhan ekonomi, dari total pertumbuhan 6,35%. Sehingga sudah saatnya para mahasiswa JTK melirik UKM utamanya yang berbasis industri. Ditambahkan bahwa lembaga yang dipimpinnya akan berusaha membantu mahasiswa JTK yang memiliki ide yang layak dijual dan didukung data market yang jelas untuk didanai.
Ketua pelaksana kegiatan ini, Bayu Sasongko menyampaikan bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memeberikan gambaran kepada mahasiswa dan calon sarjana tentang peluang kerja diluar industri kimia yang selama ini menjadi tujuan para pencari kerja. Acara yang diadakan oleh JTK bekerjasama dengan PT. JOGLO ini juga dihadiri oleh Kajur JTK, Dr. Ir. Suryo Purwono, Direktur Utama PT JOGLO, Dr. Ir. Arief Budiman dan Ketua TEKA GAMA, Dr. Ir. Bardi Murachman dan dosen JTK. Ditempat terpisah Arief menyampaikan bahwa perusahaan yang dipimpinnya adalah sebuah perusahaan milik alumni JTK (TEKAGAMA ) yang berusaha melakukan sinergi potensi, baik pengalaman kerja di lapangan, pengetahuan akademik, dan akses teknologi yang dimiliki para alumni. Perusahaan ini tidak hanya berorientasi bisnis tetapi juga sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa yang ingin mengasah sifat enterpreneurship. Keinginannya adalah menjadikan PT JOGLO sebagai laboratorium enterpreneurship bagi mahasiswa JTK.
Acara sehari yang diikuti sekitar 50 mahasiswa ini diakhiri dengan pembentukan CECE (Chemical Engineering Club of Enterpreneur). Disampaikan oleh Bayu Sasongko, penggagas CECE, bahwa melalui wadah ini diharapkan kelak akan lahir wirausahawan yang tangguh dari JTK. (Humas UGM)