Mahasiswa UGM kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional. Tim POKAYOKE UGM berhasil meraih juara tiga dalam kompetisi internasional “Industrial Engineering Competition” (IECOM) 2016. Kompetisi diadakan 9-17 Januari 2016 di ITB dan diikuti 78 tim dari sejumlah negara di kawasan ASEAN, seperti Indonesia, Filipina dan Thailand.
Mohamad Faiq Hanif, anggota tim Pokayoke, mengatakan mereka berhasil menyabet juara tiga setelah melalui kompetisi yang cukup ketat. Sebelumnya, mereka harus bersaing dengan 77 tim lain dalam seleksi yang dilakukan secara online. Dari seleksi tersebut dipilih 15 tim terbaik yang maju ke tahap semifinal.
“15 tim yang lolos ke semifinal berasal dari universitas di Indonesia, Filipina, dan Thailand,” jelasnya, Senin (25/1) di Kampus UGM.
Faiq bersama dengan anggota tim Pokayoke lainnya, yaitu Hafizha Nabila Absari , Wahyu Anditya Prathama, dan Vivian Prislyane Tjakra, semuanya mahasiswa Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik berjuang menghadapi rangkaian tes semifinal IECOM 2016. Dalam babak semifinal mereka diuji untuk menyelesaikan soal-soal teori dasar keilmuan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri dalam team quiz. Berikutnya dalam amazing race, mereka berlomba meraih pos dengan kuota terbatas agar dapat mengerjakan kasus dengan topik berbeda di tiap posnya. Terakhir, mereka menyelesaikan kasus yang diberikan PT. Rekayasa Industri dan mempresentasikan solusi yang ditawarkan. Pada kompetisi ini lima tim dengan nilai tertinggi dan berhak maju ke final, yaitu tim UGM, UI, ITB, University of Phillippines Dilliman, dan Chulalongkorn University.
“Di final kami diberikan kasus berupa masalah riil yang dialami oleh dua perusahaan ternama di Indonesia, yaitu Unilever Indonesia dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN),”katanya.
Faiq mengaku bangga atas prestasi yang telah diperoleh. Capaian prestasi tersebut tidak lepas dari kemampuan tim menyelesaikan masalah secara komprehensif dengan cara berpikir yang sistematis. Selain itu, tim mencoba memberikan solusi kreatif dengan berbasis pendekatan teknik industri pada setiap permasalahan yang diajukan. Atas keberhasilan tersebut mereka berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar 1.750 dolar Amerika.
Dr. Budi Hartono, Sekretaris Prodi Teknik Industri UGM, menambahkan kemenangan ini meneruskan tradisi berprestasi yang terus dibangun. Keberhasilan tersebut menambah deretan prestasi yang telah ditorehkan oleh tim-tim perwakilan Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UGM dalam berbagai ajang perlombaan kompetensi teknik industri, seperti juara tiga dalam IECOM 2014 dan juara pertama International Project Management Challenge 2015.
“Kami berharap ke depan akan semakin banyak lagi prestasi yang diraih oleh mahasiswa dari berbagai kompetisi nasional maupun internasional,” harapnya. (Humas UGM/Ika)