• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Candi Gambarkan Ruang Sakral Simbol Kosmos

Candi Gambarkan Ruang Sakral Simbol Kosmos

  • 25 Januari 2016, 14:45 WIB
  • Oleh: Ika
  • 5457
Niken Wirasanti berfoto bersama tim penguji usai melaksanakan ujian terbuka program doktor, Senin (25/1) di Sekolah Pascasarjana UGM.

Candi dan lingkungannya sebagai produk budaya masyarakat abad IX-X Masehi, masa Mataram Kuna, disusun sebagai gambaran ruang sakral simbol kosmos. Sebagai ruang sakral, gambaran kosmos ditunjukan melalui lingkungan candi yang dikelilingi lahan subur, dekat dengan sumber air dan tersedianya bahan bangunan.

“Selain itu, wujud tata ruang halaman candi ditata berundak-undak dan ekspresi candi mempresentasikan Gunung Meru simbol pusat kosmos,” kata dosen Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Dra. Niken Wirasanti, M.Si., Senin (25/1) saat ujian terbuka program doktor di Sekolah Pascasarjana UGM.

Niken menyampaikan untuk mewujudkan candi dan lingkungannya sebagai simbol kosmos digunakan tanda-tanda yang sama dan menunjukkan keteraturan. Misalnya, desain tata ruang halaman baik candi Hindhu maupun Budha ditata berundak-undak dengan halaman pusat di tempat tertinggi. Demikian halnya arsitektur candi menggambarkan tiga lapis dunia yang terbagi atas kaki candi (kamadatu), tubuh candi (rupadatu), dan atap candi (arupadatu).

Namun demikian, kata Niken, tanda sama tentang lingkungan candi dapat dimaknai secara beragam oleh masyarakat pada waktu itu. Hal itu dibuktikan dari sumber prasasti dan naskah kesusastraan. Meskipun memiliki tanda-tanda yang sama untuk memperesentasikan simbol kosmos, candi dan lingkungannya memiliki ekspresi dan konteks berbeda.

“Ekspresi candi dan lingkungan di masing-masing lokasi menyiratkan beragam pesan bermakna,” tuturnya saat mempertahankan disertasi berjudul “Lingkungan Candi Abad IX-X Masehi Masa Mataram Kuna di Poros Kedu Selatan-Prambanan”.

Candi di lereng gunung api menunjuk pada konsep wanasrama. Sementara candi di dataran menunjuk pada konsep tata wilayah lingkungan kerajaan. Sementara itu, candi di wilayah perbukitan menunjuk pada konsep gunung sebagai pusat kosmos.

Dari penelitian yang dilakukan Niken pada candi-candi yang berada di Poros Kedu Selatan-Prambanan, yaitu Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Borobudur diketahui adanya sistem tanda yang terbingkai dalam satu kesatuan perlambang simbol kosmos. Hal ini ditunjukkan dengan rangkaian tanda yang terstruktur. Ketiga candi ini terletak dalam satu  garis imajiner yang menggambarkan ajaran Budha Mahayana.

Niken menyebutkan sifat struktural antara lain bisa ditelusuri dari tanda yang tersusun secara linier membentuk sistem tanda tiga serangkai yang menggambarkan perjalanan ritual umat Budha menuju kesempurnaan ajaran Budha Mahayana. Perjalanan dimulai dari Candi Mendut (sambaramarga) berlanjut ke Candi Pawon (prayogamarga) dan berakhir di Candi Borobudur mendaki tahap demi tahap hingga puncak tertinggi (darsanamarga, bhavanamarga, asaikamarga).

“Secara denotatif lokasi Candi Mendut dan Candi Pawon di dataran dan kedua candi ini mengarah ke pintu sisi timur Candi Borobudur yang menjulang tinggi di atas bukit,” paparnya.

Sementara lokasi dataran secara konotatif dimaknai sebagai suatu lingkungan yang bersifat duniawi  (laukika), yaitu sebagai tempat peribadatan untuk persiapan menuju tujuan akhir ritual. Letak Candi Borobudur lebih tinggi dari Candi Mendut dan Candi Pawon secara konotasi menunjukkan Candi Borobudur sebagai simbol di atas dunia (lokattara). Hal itu menunjukkan orientasi ritual terpusat di Candi Borobudur.  Akhir laku spiritual adalah kesempurnaan dalam memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada kebijaksanaan, yaitu perilaku, kata-kata, usaha yang benar, dan sembahyang yang benar.

“Demikian gambaran hirearki makna perjalanan ritual yang dilakukan tahap demi tahap dari dataran menanjak ke puncak bukit menuju pusat kosmos,” urai Niken. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Teliti Motif Tenun Batak dan Bali, Ganal Raih Doktor

    Wednesday,28 September 2011 - 12:39
  • Analisis Kerajinan Kayu di Gianyar 1930-2002, Hantar Wahyu Raih Doktor UGM

    Monday,26 November 2007 - 16:04
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan

    Tuesday,21 March 2023 - 20:44
  • Raih Medali Emas Berkat Konsep Humanisasi Candi

    Friday,13 August 2010 - 9:54
  • Mahasiswa UGM Teliti Kerentanan Gempa Candi Borobudur

    Monday,25 June 2018 - 11:37

Rilis Berita

  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika
  • PUSTRAL UGM Gelar Webinar Penerapan Digital Supply Network di Indonesia 24 March 2023
    Dalam perkembangannya, Supply chain management mulai berevolusi, dari segme
    Agung
  • Dukung Eliminasi Tuberkulosis, ZTBY Aktif Lakukan Skrining di Masyarakat 24 March 2023
    Hari Tubrekulosis diperingati pada 24 Maret setiap tahunnya. Ironisnya, dalam peringatan tahun in
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual