
Keluarga Alumni Fakultas Biologi UGM (KABIOGAMA) yang berdomisili di luar negeri mengembangkan program bimbingan beasiswa pascasarjana. Program bimbingan beasiswa (mentoring) tersebut diperuntukkan bagi alumni program S1/S2 yang ingin melanjutkan pendidikan S2/S3 ke univeristas unggulan dunia.
Koordinator program, Dwi Andi Listiawan, yang kini tengah menempuh program doktor di The University of Tokyo, mengatakan salah satu tujuan program ini adalah untuk menguatkan jaringan dan mengoptimalkan peran alumni agar bisa berkontribusi ke almamater.
Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015 lalu. Sementara itu, mentor dalam program ini merupakan alumni program sarjana dan master Fakultas Biologi UGM yang telah mendapatkan beasiswa ke berbagai universitas unggulan di bidang ilmu dan teknologi hayati. Beberapa diantaranya seperti dari Yale University, University of California Los Angeles, The University of Tokyo, NAIST, Osaka University, The University of Melbourne, The University of Western Australia, dan Wageningen University. Berikutnya, University of Groningen, Technical University Berlin, Newcastle University, The University of Edinburgh, Korea University, serta Chulalongkorn University. Ia menjelaskan informasi daftar mentor dapat dilihat di www.facebook.com/biologiugm.
“Hingga kini telah ada puluhan alumni yang tersebar di 25 universitas top dunia dan bergabung sebagai mentor program ini,” jelasnya dalam rilis yang dikirim Selasa (26/1).
Melalui program ini diharapkan akan semakin banyak lulusan UGM, khususnya Fakultas Biologi, yang dapat mengakses pendidikan pascasarjana berkualitas. Program ini telah meloloskan beberapa alumni muda untuk melanjutkan studi ke Tokyo University dan Hokkaido University.
“Saat ini beberapa alumni juga tengah berproses mendapatkan beasiswa ke universitas lainnya,” jelas Andi.
Senada dengan Andi, Fauziah Rochman mentor Yale University, menyatakan kesiapannya membantu alumni muda untuk memperoleh beasiswa pascasarjana di Amerika dan Kanada melalui beasiswa internal TAship, Fulbright, dan LPDP. Fauziah mengatakan saat ini pemerintah melalui LPDP telah memberikan kesempatan besar bagi lulusan unggul perguruan tinggi untuk melanjutkan studi di universitas ternama dunia sehingga membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan beasiswa.
Di sisi lain, Imam Fathoni, salah satu alumni muda Fakultas Biologi UGM yang lolos INPEX Foundation Scholarship ke Hokkaido University serta Mentor Mukhlis Jamal Musa Holle mengaku senang dengan adanya program ini. Program ini memberikan kemudahan dalam menghadapi ketatnya seleksi beasiswa INPEX foundation.
“Setiap tahun INPEX hanya meloloskan 3 penerima beasiswa dari seluruh Indonesia. Saya merasa bersyukur lewat mentoring ini bisa mendapat berbagai tips lolos beasiswa hingga akhirnya bisa memperoleh beasiswa penuh belajar ke Hokkaido,” ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Umum Kabiogama Pusat, Prof. Dr. Kadarwati Budiharjo, M. Sc. mengaku senang dan mengapresiasi terbentuknya komunitas alumni luar negeri ini. Dia berharap komunitas yang dibentuk dapat menguatkan jejaring alumni dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Berbagi informasi beasiswa, kerjasama, jurnal tulisan alumni dan lainnya akan mendatangkan banyak manfaat.
“Saya harap dalam waktu dekat ini dapat dibentuk kepengurusan Kabiogama Cabang Luar negeri agar dapat didaftarkan di Pengurus Pusat KAGAMA,” tutupnya. (Humas UGM/Ika)