• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • 8,8 Juta Anak Indonesia Alami Stunting

8,8 Juta Anak Indonesia Alami Stunting

  • 26 Januari 2016, 15:33 WIB
  • Oleh: Ika
  • 17453
  • PDF Version
Prof. Hamam Hadi, Ahli Gizi UGM.

Sekitar 8,8 juta anak Indonesia menderita stunting (tubuh pendek) karena kurang gizi. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mencatat angka kejadian stunting nasional mencapai 37,2 persen. Angka ini meningkat dari 2010 sebesar 35,6 persen.  

“1 dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting. Bahkan, jumlahnya terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun,” kata Ahli Gizi UGM, Prof.dr. Hamam Hadi, M.S.,Sc.,Sp.GK., Selasa (26/1).

Hamam menyebutkan angka kejadian stunting di sejumlah daerah terutama wilayah Timur Indonesia seperti NTT lebih tinggi dibanding angka nasional. Di NTT lebih dari 50 persen anak yang menderita stunting.

Menurutnya, persoalan stunting patut menjadi perhatian untuk segera dituntaskan. Pasalnya, tingginya prevalensi anak stunting telah memosisikan Indonesia ke dalam lima besar dunia masalah stunting.

“Indonesia menjadi kontributor besar dunia untuk stunting ini,” terang dosen prodi Ilmu Gizi dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran UGM ini.

Menurutnya, stunting merupakan permasalahan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama atau kronis. Stunting terjadi sejak bayi dalam kandungan karena saat hamil sang ibu kurang mengonsumsi makanan bergizi.

“Anak pendek ini merupakan gambaran kekurangan gizi kronis yang sebenarnya telah dimulai sejak janin hingga masa pertumbuhan sampai usia 2 tahun. Jika pada periode tersebut kurang gizi dampakanya akan sangat signifikan pada kejadian anak pendek,” paparnya.
 
Kurangnya asupan gizi di masa-masa tersebut dapat meningkatkan kematian bayi dan anak apabila terjadi di usia dini. Stunting tidak hanya mengakibatkan tubuh anak yang pendek, tetapi juga memengaruhi pertumbuhan anak saat dewasa menjadi tidak maksimal.

“Perkembangan mental anak juga menjadi terganggu karena stunting ini. Kemampuan kognitif yang terhambat pada anak kurang gizi ini menyebabkan produktivitas ekonomi mereka menurun sehingga berdampak pada perekonomian nasional,” urai Hamam.

Akibat kurangnya asupan gizi ini, Hamam menuturkan rata-rata tinggi anak laki-laki di Indonesia setelah usia dewasa akan mengalami defisit tinggi badan hingga 13,6 cm dibandingkan rujukan WHO. Sementara itu, untuk anak perempuaan akan mengalami defisit tinggi badan 10,4 cm dibanding rujukan WHO.

Tingkatkan Asupan Gizi Ibu Hamil

Untuk mencegah anak stunting, Hamam menekankan perlunya peningkatan asupan gizi sesuai kebutuhan pada ibu hamil. Pasalnya, masa keemasan anak dimulai sejak dalam kandungan hingga anak usia dua tahun.

“Para calon ibu dan ibu hamil diharapkan mencukupi asupan gizinya,” harapnya.

Hamam menyebutkan ibu hamil dan menyusui termasuk ke dalam kelompok rentan gizi di Indonesia. Data Riskesdas 2013 mencatat ibu hamil di Indonesia yang kurang gizi masih tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah ibu hamil yang menderita anemia atau kekurangan darah mencapai 37,1 persen.

Ditambahkan Hamam, peningkatan pengetahuan keluarga terhadap pola asuh anak serta kesehatan dan gizi dapat dilakukan untuk mencegah kejadian stunting pada anak. Pasalnya, kejadian stunting tidak hanya disebabkan karena kurangnya asupan gizi akibat kemiskinan tetapi juga adanya kesalahan pada pola asuh anak dalam keluarga.

“Tidak sedikit orang tua yang kurang bisa memahami pola asuh yang benar sehingga memunculkan stunting. Misalnya, saja tidak mau memberikan asi secara eksklusif dan tidak memberi MPASI yang benar,” ujarnya.

Disamping itu, pengasuhan yang dipercayakan pada orang dengan pemahaman asuhan yang benar ternyata berkontribusi pada kejadian stunting. Anak dititip pada nenek atau pembantu yang kurang paham dengan pengasuhan yang benar dan pemenuhan gizi yang baik akan berpengaruh terhadap status gizi anak.

“Karenanya penting meningkatkan pengetahuan gizi dan pola asuh yang baik dalam keluarga,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Peneliti FK-KMK Kembangkan Perangkat Deteksi Dini Stunting

    Thursday,23 December 2021 - 11:11
  • Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting

    Sunday,15 May 2022 - 6:49
  • Sepertiga Anak Usia Sekolah di Indonesia Alami Stunted

    Friday,01 October 2010 - 15:58
  • Pemberian Sinbiotik Dapat Tingkatkan Status Gizi Anak Stunting

    Thursday,17 March 2022 - 15:17
  • Program Eradikasi Stunting Melalui Pemberian Telur Alfalfa

    Friday,24 December 2021 - 13:14

Rilis Berita

  • Dies ke-34 MM FEB UGM Luncurkan Buku “Mencetak Pemimpin Bisnis” 03 July 2022
    Program studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UG
    Gusti
  • Refleksi dan Proyeksi Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia 02 July 2022
    Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Ke
    Satria
  • Mahasiswa UGM Raih Silver Medal dalam Inovation Exhibition di Malaysia 01 July 2022
    Sekelompok mahasiswa UGM membawa ide/gagasan yang diberi nama “Kiddie Wallet” ke 
    Satria
  • Tips Mengelola dan Mengonsumsi Buah dan Sayur 01 July 2022
    Hari Buah Sedunia diperingati pada 1 Juli tiap tahunnya. Berdasarkan laman International Fruit Da
    Satria
  • Pengamat Politik Internasional UGM : Kunjungan Jokowi Strategis Untuk Pemulihan Ekonomi 01 July 2022
    Pakar perdagangan ekonomi dunia  dan politik internasional UGM, Dr. Riza Noer Arfani, M.A.,
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual