• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Teliti Faktor Risiko Dermatofitosis, Natanael Raih Doktor di UGM

Teliti Faktor Risiko Dermatofitosis, Natanael Raih Doktor di UGM

  • 01 Februari 2016, 12:25 WIB
  • Oleh: gloria
  • 3451
  • PDF Version

Dermatofitosis merupakan mikosis superfisialis yang banyak ditemukan di negeri tropis beriklim panas dan lembab seperti Indonesia. Di Samarinda, Kalimantan Timur, dermatomikosis menduduki tempat ke-2 dari 10 besar penyakit kulit dan kelamin. Selain itu, dermatofitosis menjadi infeksi terbanyak yang dapat ditemukan di daerah rural maupun urban, baik di kalangan pekerja industri tambang batubara, sopir, pelajar, mahasiswa, atau golongan masyarakat lain. Tipe klinis dermatofitosis yang paling banyak ditemukan adalah tinea kruris yang umumnya diderita oleh laki-laki, dengan penyebab utama adalah Trichophyton rubrum.

“Infeksi T. rubrum merupakan infeksi kronik, sering kambuh, dan sulit disembuhkan,” ujar dr. Natanael Shem, Dip Derm, DDSc, MSc.Derm., saat mengikuti ujian terbuka program doktor di Fakultas Kedokteran UGM, Sabtu (30/1). Menurutnya, keadaan tersebut dapat mengganggu kualitas hidup penderita, membatasi kegiatan untuk mencari nafkah, serta menimbulkan masalah ekonomi yang berkaitan dengan biaya pengobatan. Infeksi ini pun mudah ditularkan dari orang ke orang.

Penelitian yang dilakukan berbagai peneliti terhadap faktor resiko infeksi ini menunjukkan hasil yang bervariasi. Beberapa penelitian menghubungkan infeksi kronik T. rubrum dengan golongan darah, khususnya golongan darah A yang memiliki isoantigen yang mirip dengan glikoprotein yang ditemukan pada dinding sel T. rubrum. Sementara itu, penelitian lain menyatakan tidak terdapat hubungan antara golongan darah dan kronisitas infeksi T. rubrum. Studi lain pun menunjukkan terdapat pengaruh lain, salah satunya aktivitas genetik, yang berhubungan dengan kerentanan untuk mendapatkan infeksi kronik T. rubrum.

Ketidakjelasan ini melahirkan gagasan bagi dosen Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman ini untuk mempelajari sistem lain yang mengatur respons imun tubuh terhadap antigen, yakni sistem Human Leucocyte Antigens (HLA) yang ditemukan dalam darah dan jaringan dengan kajian khusus pada masyarakat di Samarinda. Sistem HLA sendiri merupakan sistem genetik yang paling polimorfik jika dibandingkan dengan sistem genetik lain.

Dalam penelitiannya ia menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara polimorfisme HLA-DR4 dan HLA-DR6 gen pada kromosom 6 dengan kasus sebagai faktor resiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya dermatofitosis kronik karena T. rubrum. Sementara itu, tidak terdapat hubungan antara HLA-DR4 dan HLA-DR6 golongan darah ABO dengan kasus sebagai faktor risiko yang meningkatkan dermatofitosis kronik T. rubrum.

“Hasil penelitian ini akan memberi informasi dan edukasi kepada masyarakat, penderita maupun keluarga. Dermatofitosis kronik karena T. rubrum berhubungan dengan faktor genetik (polimorfisme HLA) dan golongan darah tertentu sebagai faktor risiko terjadinya penyakit tersebut agar dapat dilakukan pencegahan dengan menghindari faktor-faktor pencetus sehingga penyakit ini tidak sering kambuh,” jelasnya. (Humas UGM/Gloria)

 

Berita Terkait

  • Raih Doktor Setelah Berhasil Identifikasi Genetik Stroke Iskemik

    Sunday,20 October 2013 - 11:41
  • Teliti Gena FTO Penderita DM tipe 2, Pugud Raih Doktor

    Friday,08 January 2016 - 12:53
  • Dosen Unibraw Raih Doktor Usai Teliti Virus Dengue

    Tuesday,25 September 2012 - 7:50
  • Teliti Diagnosis Etiologi KNF, Awal Prasetyo Raih Doktor

    Thursday,19 June 2014 - 14:53
  • Teliti Kadar Cd Darah dalam Prostat, Nendyah Raih Doktor

    Wednesday,03 February 2016 - 15:20

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Pelajari Kondisi Ketahanan Nasional di Lemhanas 05 December 2019
    Sebanyak 39 mahasiswa Prodi S2 Ketahanan Nasional UGM me
    Ika
  • UGM Gelar Industri Riset Forum 2019 05 December 2019
    Mengangkat tema Inovasi Agroteknologi Mendukung Kedaulatan Nasional, Forum Riset Industri (Indust
    Agung
  • Kisah Penyintas Bom Bali dan Proses Panjang Memaafkan Pelaku Terorisme 04 December 2019
    Tujuh belas tahun yang lalu, Chusnul Chotimah, seorang ibu dari 3 orang anak, menjadi salah satu
    gloria
  • Edukasi dan Vaksinasi HPV pada Remaja Perlu Digalakkan 04 December 2019
    Infeksi Human papillomavirus (HPV) terjadi setelah adanya aktivitas seksual. Infke
    Gusti
  • UGM Terima Bantuan Beasiswa dan Ambulans Bank BPD DIY 04 December 2019
    UGM menerima bantuan beasiswa pendidikan dan ambulans dari PT. Bank BPD DIY. Penyerahan dilakukan
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak