• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Wartawan Jangan Terjebak Rutinitas

Wartawan Jangan Terjebak Rutinitas

  • 09 Februari 2016, 15:45 WIB
  • Oleh: Agung
  • 2886
Dr. Ana Nadhya Abrar

Pakar komunikasi UGM Dr. Ana Nadhya Abrar., MES., berharap agar para awak media (wartawan) tidak terjebak pada rutinitas. Mereka diharapkan mampu memilah ahal-ahal apa saja yang terkait dengan kepentingan wartawan, media dan khalayak.

Abrar berpendapat dalam menjalankan tugas, wartawan seharusnya melengkapi diri dengan meningkatkan kemampuan analisis. Apalagi,  fenomena terakhir memperlihatkan banyak narasumber suka berbohong.

"Kalau kita lihat akhir-akhir ini banyak narasumber suka memanipulasi, suka memanfaatkan peristiwa atau kejadian untuk kepentingannya. Kalau itu dimakan mentah-mentah oleh wartawan maka kasihan para pembaca, karena itu wartawan harus jeli betul, harus bisa memilah ini  yang pas diberitakan dan ini tidak," ujarnya di Fisipol UGM, Selasa (9/2) menanggapi peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari.

Bagi Abrar, berita soal perseteruan Hary Tanoesudibyo dan Jaksa Agung, misalnya, bukanlah berita penting. Menurutnya, kasus ini terus diberitakan maka semakin memberi forum untuk Hary Tanoe menjadi terkenal.

"Orang tentu akan melihat wah hebat nih berani menentang Jaksa Agung. Tapi berita ini sesungguhnya tidak menarik. Tentu akan lebih bermakna jika media menulis tentang dulang emas di luar seputar Freeport atau revisi UU KPK," katanya.

Demikian juga dengan kasus kematian Wayan Mirna yang diangkat menjadi berita terus-menerus. Media dinilai seolah-olah tidak memiliki berita lain yang lebih menarik dan bermakna. Karena itu, dalam hal kemampuan analisis dan memaknai tugas yang diberikan, wartawan seharusnya  tidak membabi buta.

"Apalagi tidak berpikir, lantas yang dipahami kerja media hanya senang, dapat liputan dan medianya semakin populer," tuturnya.

Untuk itu, bertepatan dengan Hari Pers Nasional, wartawan diharapkan bisa introspeksi. Wartawan paling tidak melakukan pembenahan, betul dan tidaknya yang telah dilakukan selama ini.  Bahkan, jika perlu wartawan  kembali mengikuti pelatihan jurnalistik.

"Ya "ngecas" lagi. Karena anggapan rutinitas seperti itu, belum tentu benar. Harus mencari sesuatu yang baru," jelas dosen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM.

Meskipun ada lembaga yang telah memberikan penghargaan kepada tugas wartawan dengan berbagai kategori, menurut Abrar, hal itu belum cukup. Di hari pers, wartawan masih dihadapkan pekerjaan rumah berupa perjuangan kepemilikan saham sebesar 20 persen dari media tempat mereka bekerja.

"Memang ada penghargaan Hadinegoro Award, tapi saya anggap itu hiburan. Andai yang 20 persen kepemilikan andil saham terwujud, tentu cukup menyejahterakan. Kalau saya jadi wartawan mungkin saya akan mengikuti jejak Bambang Wisudo, yang di pecat gara-gara memperjuangkan kepemilikan saham ini," papar Abrar. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Mahasiswa Jangan Terjebak Pola Pikir Seragam

    Monday,19 May 2014 - 15:05
  • Pengurus Kokelgam 2012-2014 Dilantik

    Thursday,24 May 2012 - 15:05
  • Isolasi Selama Pandemi Dapat Sebabkan Cabin Fever

    Wednesday,01 July 2020 - 10:14
  • Sri Sumarmi, Lulusan S2 Biologi UGM-DEPAG Raih SEA Award dari ITSF

    Wednesday,04 March 2009 - 15:33
  • Dua Orang Pustakawan UGM dikukuhkan sebagai Pustakawan Utama

    Thursday,06 September 2007 - 15:43

Rilis Berita

  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual