
Dalam rangka memperingati hari gizi nasional yang jatuh setiap tanggal 25 Januari sekaligus merayakan Dies Natalis Fakultas Kedokteran UGM yang ke-70, Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran UGM, baru-baru ini mengadakan seminar bertajuk Current Update in Nutrition 2016 di Auditorium II Fakultas Kedokteran.
“Seminar ini merupakan komitmen Departemen Gizi Kesehatan UGM dalam rangka mencari solusi beban ganda permasalahan gizi di Indonesia melalui update informasi terkini dalam bidang gizi,” jelas ketua panitia seminar, Rio Jati Kusuma, S.Gz, Rabu (10/2) dalam siaran persnya.
Menurut Rio, Indonesia tengah memasuki tahap permasalahan gizi yang kompleks. Berdasarkan hasil survei Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), masalah kegemukan dan kelebihan berat badan pada perempuan justru meningkat sebanyak 2 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. “Pemenuhan kebutuhan gizi yang tepat dalam 1000 hari kehidupan pertama merupakan salah satu upaya untuk mencegah kasus gizi kurang maupun gizi lebih dalam siklus kehidupan berikutnya,” tambahnya.
Seminar dihadiri ahli gizi dari berbagai rumah sakit, peneliti dan pengajar di universitas, serta mahasiswa dari seluruh Indonesia. Materi diberikan oleh 3 pakar ahli dari UGM, 2 pakar ahli dari Flinders University Australia dan 2 pakar ahli dari Universiti Kebangsaan Malaysia.
Ahli gizi UGM, Dr. Toto Sudargo, SKM, M.Kes memaparkan pentingnya pemenuhan gizi yang tepat dalam 1000 hari pertama kehidupan, sementara Dr. Jacqueline Miller dan Dr. Kaye Mehta dari Flinders University masing-masing menjelaskan peran makanan pendamping ASI dalam pemenuhan gizi anak serta peran community empowerment untuk meningkatkan keberhasilan program di masyarakat.
Melihat persoalan yang ada saat ini, Dr. Toto Sudargo, SKM, M.Kes., menyampaikan perlunya perhatian dari setiap individu terhadap pemenuhan gizi secara seimbang. “Penanggulangan masalah gizi bangsa dimulai dari diri sendiri, sebelum kita bersama-sama memperbaiki masalah gizi dalam masyarakat,” tutur Toto. (Humas UGM/Gloria)