• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pemerintah Didorong Manfaatkan Gas Bumi untuk Industri

Pemerintah Didorong Manfaatkan Gas Bumi untuk Industri

  • 11 Februari 2016, 14:13 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2900
  • PDF Version
Pemerintah Diminta Dorong Pemanfaatan Gas Bumi untuk Industri

Menurunnya harga minyak dunia hingga 70 persen dari harga semula menyebabkan harga komoditas primer juga ikut turun. Banyak negara merasa tidak diuntungkan dengan turunnya harga minyak. Meski begitu, pemerintah diminta memanfaatkan momentum penurunan harga minyak ini dengan mengalihkan pemanfaatan sumber energi sebagai modal pembangunan.

Hal itu mengemuka  dalam Seminar Optimalisasi Alokasi Gas Keperluan Domestik untuk Pengembangan Industri Nasional di University Club, UGM, Kamis (11/2). Seminar yang diselenggarakan dalam rangka perayaan ulang tahun ke-70 Fakultas Teknik UGM ini menghadirkan  Ekonom, Hendri Saparini, PhD., Gubernur OPEC untuk RI, Widhyawan Prawiraatmadja,  Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Dr. Tumiran, dan Anggota DPR RI, Bambang Wuryanto.

Ekonom, Hendri Saparini, PhD., mengatakan pemerintah perlu memanfaatkan momentum turunnya harga minyak dunia. Selama ini, kata Saparini, pemerintah selalu menjadikan sumber energi sebagai komoditas komersial seperti gas yang  40 persennya diekspor untuk menghasilkan devisa. Namun, pemanfaatan gas bumi untuk pengembangan industri hulu belum sepenuhnya dilaksanakan. “Selalu dipandang dari sisi finansial namun dari sisi ekonomi belum. Padahal, pengembangan industri hulu akan memberikan manfaat ekonomi dan mafaat strategis,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Tumiran. Menurutnya, sumber daya energi tidak boleh dijadikan sebagai komoditas komersial. Menjadikan minyak, batu bara, dan gas bumi sebagai komoditas untuk menghasilkan devisa bukanlah keputusan cerdas. “Seharusnya diolah, harus ada proses nilai tambah, knowledge dan skill,” katanya.

Untuk mendukung kebijakan energi nasional dalam memperkuat ketahanan ekonomi, kata Tumiran, sudah ada PP 79 tahun 2014 yang mengamanatkan pemerintah untuk mengendalikan ekspor batubara dan gas. “Jangan sampai menjual sumber daya alam untuk devisa. Tapi diolah memberi nilai tambah dan ekonomi,” paparnya. 

Selain itu, Tumiran menyoroti pentingnya penguatan infrastruktur untuk pembangunan energi nasional. Kebijakan pembangunan energi nasional nantinya bisa mendorong kemajuan teknologi, penciptaan lapangan kerja, dan daya saing. 

Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka, Kementerian Perindustrian, Ir. Harjanto, M.Eng., mengatakan kebutuhan industri gas bumi akan terus meningkat. Namun saat ini, neraca pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan industri di dalam negeri masih negatif. Padahal, pasokan gas bumi bisa diarahkan untuk industri petrokimia. “Produk turunan dari gas bumi perlu dikembangkan,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Miliki Cadangan Terbesar Dunia, Potensi Panas Bumi Belum Digarap Maksimal

    Friday,28 November 2014 - 15:42
  • Mengoptimalkan Potensi Energi Panas Bumi

    Tuesday,30 January 2018 - 9:48
  • Pantau Aktivitas Gunung Api, Kemenristek Kembangkan Pesawat Nir Awak

    Saturday,06 October 2012 - 15:12
  • Generasi Milenial Harus Jeli Manfaatkan Teknologi Digital

    Friday,27 September 2019 - 11:41
  • UGM Perkuat Kerja Sama Riset dengan Industri

    Tuesday,02 May 2017 - 10:02

Rilis Berita

  • UGM Dukung Mitigasi Perubahan Iklim Lewat Kegiatan Tridarma 27 June 2022
    UGM menyatakan komitmennya dalam upaya mendukung mitigasi perubahan iklim akibat pemanasan global
    Ika
  • Peneliti UGM Beri Masukan Terkait Pengelolaan Cukai Tembakau ke BAKN DPR 27 June 2022
    Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (B
    Gloria
  • Epidemiolog UGM: Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Klaster Libur Lebaran dan Varian Omicron Baru 27 June 2022
    Belakangan ini jumlah kasus harian Covid-19 lebih dari 2,000 kasus. Total jumlah kasus aktif hing
    Gusti
  • Dosen UGM Hadiri Pertemuan Pakta Pelarangan Senjata Nuklir di Wina Austria 27 June 2022
    Dosen Departemen Hubungan Internasional, Fisipol UGM, Drs. Muhadi Sugiono, M.A., menghadiri 
    Gusti
  • Guru Besar UGM Jawab Dilema Digitalisasi di Indonesia 27 June 2022
    Menurut Anda, apakah kehidupan masyarakat Indonesia sudah terdigitalisasi? Lalu, apakah menurut A
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual