• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Berantas Jentik Nyamuk DBD Dengan Pare

Berantas Jentik Nyamuk DBD Dengan Pare

  • 11 Februari 2016, 16:03 WIB
  • Oleh: Ika
  • 10842
Jentik nyamuk Aedes aegypti dapat diberantas dengan pemberian ekstrak buah dan biji pare.
Jentik nyamuk Aedes aegypti dapat diberantas dengan pemberian ekstrak buah dan biji pare.
Tim mahasiswa pengembang larvasida dari buah dan biji pare.
Tim mahasiswa pengembang larvasida dari buah dan biji pare.
Jentik nyamuk Aedes aegypti dapat diberantas dengan pemberian ekstrak buah dan biji pare.
Tim mahasiswa pengembang larvasida dari buah dan biji pare.

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Posisi Indonesia yang berada di wilayah tropis menjadikannya berpotensi menjadi tempat berkembangnya penyakit DBD. Data Kementerian Kesehatan mencatat masih terjadi 7.244 kasus DBD selama 2015.

Berbagai upaya pencegahan dilakukan guna meminimalkan munculnya DBD di masyarakat, salah satunya dengan pemberian abate. Penggunaan larvasida kimia terbukti mampu mengendalikan jentik atau larva nyamuk Aedes aegypti. Meskipun demikian, penggunaan secara terus-menerus dapat menimbulkan sejumlah efek samping, seperti menyebabkan resistensi, pencemaran lingkungan, serta persoalan kesehatan masyarakat karena efek karsinogenik dari abate.

Hingga akhirnya, lima mahasiswa Fakultas Biologi UGM berhasil menemukan larvasida yang mampu mengendalikan jentik nyamuk ramah lingkungan serta tidak menimbulkan resistensi. Mereka adalah Ayu Safitri, Nilahazra Khoirunnisa, Syindi Ariska FP, Diyah Tri Utami, dan Adhestya Alfiani yang membuat larvasida dari buah dan biji pare (Mommordica charantia L).

Nila mengatakan dalam buah dan biji pare mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid yang cukup tinggi. Keempat senyawa itu memiliki kemampuan untuk membunuh jentik nyamuk.

“Senyawa-senyawa tersebut bisa mematikan syaraf dan menyerang sistem pernafasan yang bisa mengakibatkan kematian pada hewan-hewan kecil seperti jentik nyamuk,” jelasnya, Kamis (11/2) di Fakultas Biologi UGM.

Untuk mengetahui efektivitas buah dan biji pare dalam membunuh larva, mereka melakukan penelitian dalam skala laboratorium pada jentik Aedes aegypti. Nyamuk yang mereka gunakan diperoleh dari Balai Litbang P2B2 Banjarnegara. Jentik nyamuk tersebut selanjutnya direndam dalam ekstrak biji dan juga ekstrak buah pare yang telah dilarutkan dengan etanol. Perendaman dilakukan selama 48 jam. Hasilnya menunjukkan bahwa bahwa ekstrak buah dan biji pare mampu membunuh jentik nyamuk.

“Hasil optimal untuk pemberian ekstrak buah pare pada konsentrasi 0,2 gr/100ml mengakibatkan kematian larva hingga 100 persen. Sementara untuk biji pare dengan konsentrasi lebih tinggi yaitu 0,5 gr/100ml,” tambah Diyah.

Diyah berharap adanya penelitian ini nantinya bisa memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat mengenai alternatif pengendalian demam berdarah dengan menggunakan buah dan biji pare. Berbagai senyawa yang terkandung dalam biji dan buah pare berpotensi digunakan sebagai larvasida alami yang ramah lingkungan.

“Ke depan masih dibutuhkan sejumlah penelitian lanjutan terhadap buah dan biji pare sebagai alternatif larvasida guna mengetahui efeknya pada organisme lain,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)






Berita Terkait

  • Finalis Miss Indonesia Aksi Peduli Chikungunya

    Monday,25 April 2011 - 15:44
  • Mahasiswa KKN-PPM UGM Berikan Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk

    Wednesday,05 February 2020 - 7:56
  • ”Gama Kuras”, Inovasi Baru Pembersih Jentik Nyamuk

    Thursday,17 February 2011 - 10:20
  • Cegah Demam Berdarah dengan Mengintensifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

    Thursday,08 November 2007 - 15:09
  • Tingkatkan Kewaspadaan DBD, EDP Gelar Lomba Kebersihan Lingkungan

    Tuesday,05 May 2015 - 15:38

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual