• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Penanganan Bencana Perlu Perhatikan Konteks Budaya

Penanganan Bencana Perlu Perhatikan Konteks Budaya

  • 12 Februari 2016, 13:47 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 5560
Penanganan Bencana Perlu Perhatikan Konteks Budaya

Indonesia dikenal sebagai laboratorium bencana terbesar di dunia. Dalam beberapa dekade terakhir kita menyaksikan terjadinya berbagai macam bencana yang menelan korban jiwa serta kerugian material yang tidak sedikit. Dampak yang ditimbulkan pun dapat diamati di berbagai ranah kehidupan. Karena itu, penanganan bencana tidak cukup hanya mengandalkan satu disiplin ilmu tertentu. Diperlukan penanganan yang sistematis, menyeluruh, dan efisien untuk mencegah serta mengatasi berbagai dampak buruk yang dapat muncul dari terjadinya bencana alam.

Hal ini menjadi latar belakang diselenggarakannya workshop multidisipliner bertajuk ‘Disaster-Reduction, Resilience, Well-Being, and Culture’ atas kerja sama antara Center for Public Mental Health (CPMH), Fakultas Psikologi UGM dan Coventry University dengan dukungan dari British Council. Workshop yang diselenggarakan pada 15-19 Februari ini diikuti oleh peneliti lintas disiplin ilmu dari berbagai universitas dan pusat riset, dinas terkait, serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam manajemen bencana.

“Indonesia menghadapi bencana yang sangat beragam, mulai dari gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi, juga bencana-bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Bahkan, ada yang menyebut Indonesia sebagai suatu supermarket bencana. Dalam workshop ini kita akan melihat isu-isu ini dan membicarakan bagaimana cara mempersiapkan diri dan merespons berbagai macam bencana,” ujar salah satu pembicara dari Coventry University, Dr. Gavin Sullivan, Jumat (12/2) dalam konferensi pers di Fakultas Psikologi.

Ia menyampaikan pentingnya konteks budaya sebagai salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen bencana, khususnya Indonesia yang masing-masing daerahnya memiliki budaya yang khas. Kondisi ini menuntut adanya strategi manajemen bencana yang disesuaikan dengan budaya di tiap daerah, tidak hanya dalam penanganan bencana yang telah terjadi, tetapi juga dalam mengomunikasikan risiko dari bencana.

“Saya memperhatikan dari media, peristiwa erupsi pada tahun 2010 terdapat kearifan lokal seperti kepercayaan tentang gunung yang membuat masyarakat mempercayai hal-hal tertentu sebagai tanda akan terjadinya bencana. Dalam kasus ini strategi risk communication memiliki peran penting untuk mengubah pandangan masyarakat dan membuat mereka mengerti akan risiko yang mereka hadapi jika tidak segera meninggalkan lokasi bencana,” jelas peneliti yang juga pernah melakukan penelitian terhadap bencana gempa bumi di Kabupaten Bantul ini.

Hal serupa disampaikan oleh Kepala CPMH, Dr. Diana Setiyawati, M.H.Sc.Psy. Strategi manajemen bencana yang tidak memperhatikan konteks budaya, menurutnya, membuat usaha penanganan bencana menjadi kurang efektif. “Misalnya, ketika di sebuah desa dibuat jalur evakuasi untuk menghadapi gempa, ada beberapa orang yang tidak mau mengikuti arahan karena cara yang digunakan dianggap tidak sesuai dengan kultur mereka. Oleh karena itu, para ahli bencana perlu berkolaborasi dengan ahli psikologi atau ahli dalam bidang lain yang lebih memahami cara pendekatan kepada masyarakat,” ujarnya.

Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan monitoring potensi dan ancaman bencana alam di Indonesia serta mendorong resiliensi masyarakat pada daerah rawan bencana melalui kolaborasi antara berbagai pihak yang terkait. “Workshop ini menjadi sarana untuk membangun jaringan bagi berbagai ahli multidisiplin untuk saling berbagi perspektif, dan di waktu mendatang juga mendorong terjalinnya kolaborasi jangka panjang antara peneliti Indonesia dan Inggris dalam bentuk proyek penelitian bersama,” tambah Gavin. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • FK UGM Terapkan Kurikulum Manajemen Bencana

    Friday,02 December 2011 - 6:44
  • SKK UGM Gelar Pelatihan Penanggulangan dan Penanganan Bahaya Kebakaran

    Wednesday,07 April 2010 - 15:58
  • UGM-Wakayama University Perkuat Kerja Sama

    Thursday,16 January 2014 - 11:53
  • UGM dan Kagama Kirim Bantuan Logistik di Daerah Bencana

    Wednesday,03 February 2021 - 6:08
  • Analisis Konteks, Proses dan Ranah Dalam Konstruksi Bencana

    Monday,13 November 2006 - 15:46

Rilis Berita

  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung
  • UGM Rintis Pembentukan Unit Layanan Disabilitas 29 March 2023
    UGM merintis pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk memberikan layanan dan fasilitasi b
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual