• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • PLTN Cukupi Kebutuhan Energi Masa Depan

PLTN Cukupi Kebutuhan Energi Masa Depan

  • 16 Februari 2016, 12:02 WIB
  • Oleh: Ika
  • 3853
Kepala Badan Nuklir Nasional, Prof. Djarot S. Wisnubroto saat menyampaikan orasi ilmiah dalam peringatan HPTT ke-70, Selasa (16/2).

Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar ke-4 di dunia menghadapi situasi krusial dalam menjaga pemenuhan energi di masa depan. Data Kementerian ESDM menunjukkan cadangan minyak Indonesia akan habis dalam 12 tahun kedepan, cadangan batu bara proven mampu bertahan hingga 22 tahun, dan gas akan habis dalam 36 tahun mendatang.

"Faktanya menunjukkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) tidak pernah beranjak dari apa yang dilakukan 10 tahun lalu. Pemanfaatan tenaga air baru berkisar 10,10% dari sumber dayanya, panas bumi 4,8%, biomassa 3,3%, sedangkan surya, angin, dan samudera masih sangat kecil," jelas  Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional, Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto, di Fakultas Teknik UGM, Selasa (16/2) dalam peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke-70.

Djarot mengatakan sulit bagi Indonesia untuk mencapai target 23 persen penggunaan EBT pada tahun 2025 apabila hanya mengandalkan pada energi terbarukan saja. Karenanya, perlu pengembangan PLTN guna mencukupi kebutuhan energi masa depan.

"PP No. 79 tahum 2014 mencanangkan target 115 Gwe tahun 2025 yang berarti perlunya pembangunan pembangkit rata-rata 6,2 Gwe per tahun," tutur Djarot.

Melihat kemampuan PLN dan pihak swasta lainnya, Djarot memperkirakan terjadi 26 persen kebutuhan yang tidak terpenuhi di tahun 2025. Untuk itu perlu mempertimbangkan pembangunan PLTN yang memiliki karakteristik berdaya besar 1.000-1.400 MW/unit.

Djarot mengatakan salah satu tantangan utama program PLTN di Indonesia adalah masih adanya kesangsian dari sebagian masyarakat terhadap kemampuan Indonesia dalam mengelola teknologi yang berisiko. Namun, dengan pengalaman selama 40 tahun, Indonesia telah memiliki infrastruktur yang memadahi unuk membangun PLTN. Selain itu, didukung pula dengan peraturan perundangan yang relatif memadai, adanya organisasi promosi litbang BATAN dan badan pengawas BAPETEN yang independen, serta SDM yang memadai.

"UGM telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam melahirkan sarjana-sarjana teknik nuklir secara kontinu sejak 35 tahun silam," katanya.

Menurut Djarot, Indonesia lebih siap dibandingkan dengan Vietnam, negara  pertama yang akan mempunyai PLTN di Asia Tenggara. Namun begitu, yang menjadi persoalan selanjutnya adalah terkait cadangan uranium dalam mendukung pengembangan PLTN. Menurut perhitungan ekonomi, operasi PLTN tidak lebih dari 14 persen dari total pembiayaan operasi PLTN.  Dengan demikian, fluktuasi harga uranium tidak banyak berpengaruh terhadap harga listrik.

"Uranium bersifat unik, bisa dikatakan sebagai bahan bakar tidak habis pakai. Hal ini menyebabkan negara yang mengoperasikan PLTN, tetapi tidak menghasilkan uranium, tetap  memiliki posisi unik. Mereka tetap mempunyai sisa uranium dan bahan nuklir baru plutonium," urainya.

Hingga saat ini Indonesia memiliki potensi uranium hingga 70 ribu ton di sejumlah wilayah, seperti di Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat.

Djarot mengatakan meningkatnya keinginan berbagai daerah untuk mengembangkan PLTN  menjadi modal pemerintah pusat untuk berkomitmen go nuclear. Hasil jajak pendapat pun menunjukkan dukungan masyarakat terkait program PLTN sehingga sosialisasi ketenaganukliran perlu terus dilakukan. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Pemerintah Belum Berani Ambil Risiko Bangun PLTN

    Thursday,10 November 2011 - 6:43
  • Energi Nuklir Jamin Pasokan Energi Nasional

    Monday,26 November 2012 - 7:51
  • Teknologi Nuklir Tidak Hanya untuk PLTN

    Monday,23 May 2011 - 6:38
  • Sarat Kepentingan, Pembangunan PLTN Harus Dihentikan

    Friday,26 June 2015 - 15:11
  • Meski Berisiko, Energi Nuklir Tetap Diperlukan

    Tuesday,22 March 2011 - 15:56

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual