• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Terapi Fotodinamik Tingkatkan Harapan Hidup Penderita Kanker Nasofaring

Terapi Fotodinamik Tingkatkan Harapan Hidup Penderita Kanker Nasofaring

  • 18 Februari 2016, 12:48 WIB
  • Oleh: Ika
  • 8008
dr. Sagung Rai Indrasari, M.Kes., Sp.THT-KL(K).

Karsinoma Nasofaring (KNF) merupakan keganasan di rongga nasofaring yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. KNF ini juga menjadi keganasan terbanyak diantara keganasan lain di daerah kepala leher. Angka kejadian di Indonesia mencapai 6,2 per 100 ribu penduduk per tahun.

Karsinoma nasofaring bersifat sangat radiosensitif. Karenanya, radioterapi digunakan sebagai terapi standar KNF stadium awal. Sementara pada KNF stadium lanjut, kombinasi radioterapi dan kemoterapi diberikan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

“Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, terapi KNF yang memadai (adekuat) dan efektif tidak selalu bisa tercapai,” ungkap dr. Sagung Rai Indrasari, M.Kes., Sp.THT-KL(K), Kamis (18/2) di Fakultas Kedokteran (FK) UGM.

Staf pengajar pada Departemen THT-KL FK UGM ini menyampaikan contoh kasus yang terjadi di Yogyakarta. Di wilayah itu ketersediaan alat radioterapi belum seimbang dengan jumlah penderita KNF.

“ Kondisi ini menyebabkan keterlambatan jadwal terapi yang kemudian berakibat pada buruknya hasil terapi,” jelasnya.

Sagung menyampaikan dari 50 penderita dengan diagnosis KNF pada tahun 2009-2010 di bagian THT-KL RSUP. Dr. Sardjito, terdapat 37 pasien atau sekitar 74 persen harus menunggu hingga lebih dari dua bulan untuk memperoleh radioterapi.

“ 10 dari penderita tersebut harus menunggu hingga lebih dari enam bulan,” katanya.

Mempertahankan disertasi berjudul “Studi Klinis Pengobatan Photodynamic Therapy (PDT)”, Sagung menyebutkan bahwa penundaan terapi pada penderita KNF berdampak pada hasil terapi yang tidak maksimal. Oleh sebab itu, alternatif terapi lain patut dikembangkan untuk mengatasi persoalan itu. Salah satunya, yaitu photodynamic therapy (PDT) atau terapi fotodinamik.

PDT adalah modalitas terapi nonbedah yang minimal invasif. Terapi ini menggunakan sumber cahaya untuk mengaktifkan obat fotosensitiser untuk mengobati kanker dan penyakit lainnya. PDT telah digunakan untuk terapi tambahan pada banyak penyakit kanker, termasuk KNF.

“Dalam pengamatan jangka panjang, dilaporkan bahwa PDT bisa meningkatkan angka harapan hidup hingga 5 tahun penderita KNF residu,” jelasnya.

Dari penelitian yang dilakukan Sagung juga menunjukkan hal serupa. Angka harapan hidup penderita  KNF residu yang mendapatkan PDT lebih tinggi (60,7%) dibandingkan dengan penderita KNF residu yang tidak memperoleh PDT (22,9%). Penelitian dilakukan pada penderita KNF dengan ketebalan tumor kurang dari 1 cm.

Sementara dari hasil analisis terhadap faktor-faktor prognosis keberhasilan PDT menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki memiliki angka harapan hidup lebih tinggi (73,5%) dibanding perempuan (42,2%). Penderita KNF residu yang mendapat PDT dengan usia di bawah 40 tahun mempunyai angka harapan hidup lebih baik (76,2%) dibanding penderita berusia di atas 40 tahun (53,0%). (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • DNA LMP2 Menjadi Indikator Progresivitas Kanker Nasofaring

    Monday,31 August 2015 - 11:56
  • Novel Therapy Mampu Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Rongga Mulut

    Thursday,12 August 2021 - 13:27
  • Terapi Hormonal Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudara

    Tuesday,25 August 2015 - 13:01
  • Teliti Kanker Kolorektal, Ajoedi Raih Doktor

    Monday,31 August 2015 - 10:54
  • Kegagalan Terapi Kanker Karena Resistensi Obat dan Toksisitas

    Thursday,05 February 2015 - 14:23

Rilis Berita

  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika
  • PUSTRAL UGM Gelar Webinar Penerapan Digital Supply Network di Indonesia 24 March 2023
    Dalam perkembangannya, Supply chain management mulai berevolusi, dari segme
    Agung
  • Dukung Eliminasi Tuberkulosis, ZTBY Aktif Lakukan Skrining di Masyarakat 24 March 2023
    Hari Tubrekulosis diperingati pada 24 Maret setiap tahunnya. Ironisnya, dalam peringatan tahun in
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual