Empat mahasiswa UGM berhasil memenangkan kompetisi internasional tingkat asia Pasifik dalam perlombaan konsep desain hunian pemukiman ramah lingkungan, Young Leaders Build, yang dilaksanakan oleh organisasi Habitat for Humanity yang bermarkas di Filipina. Keempat mahasiswa ini terdiri dari Irvandias Sanjaya (Psikologi), Cindy Shandoval (FIB), Elsana Bekti Nugroho (Teknik Arsitektur), dan Ayu Indah Lestari (Sekolah Vokasi) menawarkan konsep desain rumah Psy-Cul-Lar. Mereka berhasil masuk dalam daftar sembilan pemenang yang diumumkan bersama 8 pemenang lainnya yang berasal dari Nepal dan Bangladesh.
Kepada wartawan, Senin (29/2), Dias mengatakan mereka awalnya tidak menyangka konsep pemukiman yang mereka namakan Psy-Cul-Lar ini masuk dalam daftar pemenang yang diumumkan panitia pada awal Februari lalu. Pelaksanaan perlombaan dimulai sejak Oktober tahun lalu. “Kita mendapatkan hibah untuk menjalankan konsep yang mereka tawarkan dalam project yang sudah kita ajukan,” kata Dias.
Para pemenang mendapatkan hibah dari panitia sesuai dengan jumlah anggaran yang mereka ajukan sebelumnya. Perlombaan berupa gagasan tentang pembangunan pemukiman penduduk di negara berkembang sehingga tim mahasiswa UGM ini menawarkan bentuk pembangunan rumah yang mengintegrasikan sisi psikologi, budaya dan arsitektur.
Dari ilmu psikologi,kata Dias, mereka menawarkan konsep hunian yang bisa menjadikan para penghuninya menjadi nyaman melalui pendidikan di dalam keluarga. Sementara dari sisi budaya, bangunan rumah mengadopsi kearifan lokal setempat. “Kita terinspirasi dari rumah di Bali yang sebagian masih menjadikan beberapa simbol di beberapa sisi bangunan dengan arti filosofi tertentu,” katanya.
Sedangkan dari desain arsitektur, kata Dias, mereka menawarkan gagasan tentang pembangunan hunian ramah lingkungan dengan fasilitas sanitasi yang baik. “Rumah tidak hanya tempat bermukim, namun fondasi awal manusia untuk belajar tentang budaya dan kenyamanan saat berada di dalamnya,” tuturnya
Sesuai dengan proposal yang mereka ajukan, hadiah kompetisi sekitar 2,5 juta rencananya digunakan untuk membuat sosialiasi berupa video dan poster serta mengadakan perlombaan berupa kompetisi foto dan esai. “Rencananya kita akan sosialisasi dengan habitat for humanity di Jogja,” kata Cindy.
Cindy berharap ada kelompok komunitas habitat for humanity yang tertaik menerapkannya, “Untuk menerapkannya tergantung kalo ada yang tertarik” kata Cindy. (Humas UGM/Gusti Grehenson)