Umat manusia telah menemukan fosil kerangka sepanjang 1.756 meter yang berumur 120 ribu tahun di pulau Jawa ketika terjadi gempa pada tahun 2006. Temuan ini membuat bingung pemuka agama, politisi dan para ilmuwan. Dunia sedang berdebat antara melakukan penelitian atas temuan fosil tengkorak tersebut atau melenyapkannya dari muka bumi atas dasar kemanusiaan. Seorang gadis bertekad untuk mengungkap misteri di balik penemuan fosil tengkorak tersebut dan memberitakannya ke dunia. Inilah plot dari film berjudul Tengkorak garapan civitas akademika Sekolah Vokasi UGM.
“Film ini bukan film horror alay, tetapi film fiksi ilmiah. Kami ingin menawarkan suatu jenis film yang baru bagi penonton Indonesia,” ujar Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., dalam peluncuran trailer film Tengkorak, Jumat (11/3).
Film ini ditulis dan disutradarai oleh dosen D3 Sekolah Vokasi UGM Prodi Komputer dan Sistem Informatika, Yusron Fuadi, M.Sn. , dengan melibatkan mahasiswa serta dosen sekolah vokasi baik sebagai pemain, penata musik, editor, pembuat animasi, serta peran-peran lainnya. Rencananya proses produksi film secara keseluruhan akan selesai pada bulan September, dan akan diikutsertakan dalam berbagai festival film internasional sebelum dirilis di bioskop tanah air awal tahun depan.
Peluncuran trailer film ini menjadi salah satu bagian dari rangkaian acara Vocation Expo and Open House (VEOH) 2016. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan Sekolah Vokasi UGM ke masyarakat umum, khususnya kepada siswa-siswa SMA, MA atau SMK, serta untuk menunjukkan karya-karya yang dihasilkan oleh mahasiswa maupun alumni dari Sekolah Vokasi.
“Sekolah Vokasi adalah unit terbesar di UGM dengan 26 program studi dan 9000 mahasiswa. Selama ini kita sudah memiliki ratusan karya yang perlu diekspose supaya hasil karya anak bangsa ini tidak hanya jadi arsip yang disimpan, tetapi bisa ditampilkan dan dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih baik,” jelas Direktur Sekolah Vokasi, Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T., IP.MD dalam sambutannya.
Kegiatan yang baru pertama kali diadakan oleh Sekolah Vokasi ini melibatkan 26 prodi Sekolah Vokasi serta 20 stan wirausaha yang menyajikan berbagai rancangan produk teknologi tepat guna serta produk-produk yang siap pakai. Acara ini sekaligus menjadi sarana sosialisasi terkait penerimaan mahasiswa baru Sekolah Vokasi yang akan mulai membuka pendaftaran pada tanggal 15 Maret mendatang untuk jalur non-ujian tulis, yaitu melalui Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM), Penelusuran Bibit Unggul Kemitraan (PBUK), Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB), serta Penelusuran Bibit Unggul SMA, MA, dan Kejuruan (PBUSMAK). Sementara itu, jalur ujian tertulis untuk gelombang pertama akan diadakan berbarengan dengan Ujian Mandiri UGM, dan ujian gelombang kedua akan mulai membuka pendaftaran pada tanggal 1 Juni. (Humas UGM/Gloria)