
Youth Studies Centre (YouSure) Fisipol UGM membuka kesempatan generasi muda mengikuti kegiatan Soprema 2016. Soprema merupakan kegiatan “Kompetisi dan Expo Sociopreneur Muda Indonesia”. Lomba ide dan kreatif business plan ini dibuka 1 Maret – 31 Mei 2016 dan diperuntukkan bagi pemuda usia 16 – 30 tahun.
Direktur YouSure, Dr. Muhammad Najib Azka, S.Sos., M.A., mengatakan kegiatan SOPREMA digelar di tengah kegalauan banyaknya problem sosial di masyarakat. Meski mengalami banyak kemajuan, pascareformasi tidak menampik kenyataan bertebaran persoalan-persoalan sosial yang harus diatasi.
“Kemiskinan, ketimpangan, lingkungan hidup dan lain-lain. Sosial enterpreunership hadir untuk mengatasi masalah-masalah, sekaligus menggali potensi dan kita percaya wirausaha menjadi salah satu kunci menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat,” kata Najib Azka, di gedung Bulaksumur B Fisipol UGM, Senin (14/3).
Terkait kompetisi ini, Dr. Erwan Agus Purwanto, M. Si., selaku Dekan menyatakan Fisipol UGM fokus untuk kegiatan-kegiatan enterpreunership. Tahun lalu (2015), Fisipol UGM menggelar FISIPOL Goes Asean dengan mengadakan kompetisi Young Asean Enterpreunership.
Karena itu, dirinya sangat mendukung kegiatan Soprema untuk lomba level nasional karena bagi yang lolos diharapkan akan mampu berkompetisi di level Asean.
“Saya meyakini segala persoalan saat ini akan bermuara pada masalah-masalah sosial, masalah lingkungan, energi, transportasi dan lain-lain. Karena itu, dengan enterpreunership akan memecah masalah-masalah ini,” katanya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., menyambut baik kegiatan ini. Kompetisi SOPREMA 2016 merupakan salah satu terobosan mengatasi masalah-masalah di masyarakat.
Menurutnya, Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi ketika penduduk usia produktif mencapai hampir 70 persen. Sayangnya, dari 175 juta penduduk usia produktif tersebut belum tentu semua produktif.
Karena itu, kehadiran UGM diharapkan sebagai problem solver. Melalui pendidikan enterpreuner, mereka yang tergolong usia produktif diharapkan dapat berpikir kreatif, penuh motivasi dan produktif.
Dr. Hempri Suyatna, selaku Direktur Pelaksana Soprema, mengungkapkan tanpa ikhtiar produktif dan kepedulian sosial, maka penduduk usia muda jika tidak dapat peran dalam menyejahterakan tentu akan menjadi beban sosial. Karena itu, peran pemuda yang masuk dalam kategori usia produktif sangat diharapkan.
Hempri menjelaskan kompetisi Soprema 2016 yang mendapat dukungan dari Visitama 17 ini dibagi dalam enam kategori. Kategori teknologi, pertanian dan kemaritiman, industri kreatif, industri jasa dan pelayanan publik, ekologi dan ketahanan pangan.
“Melalui pendaftaran online, kita berharap 90 peserta nantinya akan mengikuti babak semifinal dan selanjutnya akan dipilih 18 finalis dan kita akan memilih 6 terbaik,” jelas Hempri.
Kegiatan puncak Soprema 2016, kata Hempri, akan berlangsung pada 5-7 September 2016. Para finalis selain diminta presentasi business plan di hadapan dewan juri, mereka juga diharapkan mengikuti seminar dan talkshow serta berkunjung ke beberapa lokasi socioenterpreneur di Yogyakarta. (Humas UGM/ Agung)