Sebanyak 12 Guru Besar UGM menerima penghargaan Anugeraha Sewaka Winayaroha, Selasa (27/11) di ruang Multimedia. Penghargaan dari Dirjen Dikti, Departemen Pendidikan Nasional ini, diberikan kepada Guru Besar yang telah berjasa memberikan bagi kemajuan dan peningkatan mutu perguruan tinggi di Indonesia.
Anugeraha Sewaka Winayaroha disampaikan kepada Prof Dr KMT Soejono Prawirohadikusumo SpS SpKJ(K) (Fakultas Kedokteran), Prof Dr T Haji Ibrahim Alfian MA (Fakultas Ilmu Budaya), Prof Dr Sumadi Suryabrata MA EdS (Fakultas Psikologi), Prof drg Harkati Dewanto Sp Ort (Fakultas Kedokteran Gigi), Prof Dr Ir Hj Oemi hani’in Soeseno (Fakultas Kehutanan), Prof Dr Moeljarto Tjokrowinoto MPA (Fakultas Isipol), Prof Dr Mubyarto (Fakultas Ekonomi), Prof drh MP Eddy Moeljono MSA PhD SH (Fakultas Kedokteran Hewan), Prof Dr Kuntowidjojo (Fakultas Ilmu Budaya), Prof Drs Afan Gaffar MA PhD (Fakultas Isipol), Prof Dr Soeroso H Prawirohardjo MA (Fakultas Isipol), Prof Drs Riswandha Imawan MA PhD (Fakultas Isipol).
Acara diawali pembacaan Surat Keputusan No 130/Dikti/Kep/2007 oleh Kasubdir Kepegawaian Direktorat SDM UGM Edy Yunarto SH dan dilanjutkan pemberian penghargaan yang disampaikan Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD dan diterima para ahli waris. Selain piagam penghargaan, Lencana Anugeraha Sewaka Winayaroha, diberikan pula insentif uang sebesar Rp 50 juta kepada masing-masing ahli waris.
Menurut Rektor berbagai penghargaan yang diberikan ini, tentunya masih terlalu amat kecil dibandingkan jasa-jasa yang telah ditanamkan. Bahwa penghargaan kepada para guru besar ini, diharapkan menjadi kenangan dan menumbuhkan sikap hormat pada mereka.
“Beliau-beliau yang telah merintis perjalanan kita dan semoga dari kejadian hari ini akan menambah motivasi dan semangat untuk melanjutkan cita-citanya,” ungkap Pak Djarwadi dalam sambutannya.
Rektor menambahkan, jasa-jasa tersebut tidak saja untuk UGM, namun untuk kemajuan dan peningkatan pendidikan keseluruhan di Indonesia. “Yang duduk-duduk disini adalah sebagian murid-muridnya baik langsung maupun tidak langsung. Sebagai katagori dosen senior, saya mengenal betul bahwa perjuangan para guru besar tersebut sangat luar biasa,” tambahnya.
Saat ini, kata Rektor, baru 14% masyarakat Indonesia mengenyam bangku perguruan tinggi. Jumlah tersebut masih jauh untuk mengangkat bangsa Indonesia (critical mass). Sementara di negara-negara maju angka partisipasi masyarakat di pendidikan tinggi mencapai diatas 30%.
“Dan pengalaman diberbagai belahan dunia menunjukkan untuk mengangkat suatu bangsa (critical mass) ini biasanya butuh angka partisipasi lebih dari 20%. Oleh karena itu, atas perjuangan beliau-beliau ini kita perlu melanjutkan dan pondasi tersebut sudah ditanamkan,” tandas Pak Djarwadi.
Tampak hadir, Wakil Rektor Senior Bidang Adminstrasi, Keuangan dan sumberdaya Manusia Dr Ainun Na’im MBA, Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha Dr Ir Atyanto Dharoko MPhil, Dekan FIB Prof Dr Syamsul Hadi SU MA, Dekan Isipol Prof Dr Mohammad Mohtar Mas’oed MA, para wakil Dekan, Sekretaris Eksekutif Drs Djoko Moerdiyanto MA, Direktur Kemahasiswaan Drs Haryanto MSi dan Direktur SDM UGM Harjadi SH MM (Humas UGM)