• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Cara Mudah Terapi Oksigen Dengan Olahraga Teratur

Cara Mudah Terapi Oksigen Dengan Olahraga Teratur

  • 22 Maret 2016, 18:22 WIB
  • Oleh: Ika
  • 10984
Sejumlah pasien tengah menjalani terapi oksigen hiperbarik di Rumah Sakit JIH, Yogyakarta.(foto: http://rs-jih.co.id)
Sejumlah pasien tengah menjalani terapi oksigen hiperbarik di Rumah Sakit JIH, Yogyakarta.(foto: http://rs-jih.co.id)
Ahli Fisiologi UGM, Dr.dr. Zaenal Muttaqien Sofro, AIFM.
Ahli Fisiologi UGM, Dr.dr. Zaenal Muttaqien Sofro, AIFM.
Sejumlah pasien tengah menjalani terapi oksigen hiperbarik di Rumah Sakit JIH, Yogyakarta.(foto: http://rs-jih.co.id)
Ahli Fisiologi UGM, Dr.dr. Zaenal Muttaqien Sofro, AIFM.

Terapi oksigen hiperbarik dalam beberapa waktu terakhir sangat populer digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit seperti penyembuhan luka diabetes, patah tulang, luka trauma, terapi radiasi, dan lainnya. Bahkan, terapi dengan memasukkan oksigen murni ke dalam tubuh dalam ruang bertekanan tinggi ini kian ramai diperbincangkan setelah terjadi ledakan di ruang terapi sebuah rumah sakit di Jakarta.


Ahli Fisiologi UGM, Dr.dr. Zaenal Muttaqien Sofro, AIFM., mengatakan terapi oksigen hiperbarik awalnya ditujukan bagi para penyelam. Dilakukan untuk mengatasi ganguan yang terjadi akibat tekanan yang tinggi di bawah permukaan air akibat penyelaman atau yang disebut dekompresi.

“Saat penyelam naik ke permukaan akan muncul gelembung udara berupa gas nitrogen. Akumulasi nitrogen saat menyelam yang membentuk gelembung udara ini menyumbat aliran darah sehingga bisa menimbulkan kondisi seperti nyeri otot, stroke, kejang-kejang, bahkan menyebabkan kematian,” urainya, Senin (21/3) di Fakultas Kedokteran UGM.

Pada kasus dekompresi penyelam ini, pemberian terapi oksigen hiperbarik ditujukan untuk menghilangkan gas nitrogen dari dalam tubuh. Dalam perkembangannya, terapi ini juga dimanfaatkan untuk penyembuhan sejumlah penyakit yang terjadi pada jaringan lunak maupun jaringan keras. Disamping itu, terapi ini juga digunakan untuk mencegah infeksi dan anti aging (penuaan).

“Terapi ini arahnya untuk meningkatkan efektivitas proses penyembuhan dalam pengobatan penyakit. Bekerja dengan mengecilkan pembengkakan yang terjadi pada jaringan,” terang dosen bagian Ilmu Faal Kedokteran UGM ini.

Meskipun terapi oksigen hiperbarik tergolong aman, terapi ini tetap memiliki sejumlah risiko. Salah satunya adalah mengakibatkan kebakaran seperti yang terjadi di RS AL Mintohardjo beberapa waktu lalu.

“Terapi ini tetap berisiko karena dilakukan pada tekanan udara yang lebih besar, 2-3 kali lebih besar dari tekanan udara atmosfer normal. Kebakaran terjadi bisa karena sifat oksigen yang mudah terbakar sehingga saat terapi pasien dilarang membawa peralatan elektronik," urainya.

Oleh karena itu, Zaenal menawarkan satu cara yang cukup ampuh berupa terapi oksigen yang aman, mudah dilakukan, murah, dan bisa dilakukan oleh setiap orang. Seperti diketahui, saat ini belum banyak rumah sakit yang menyediakan layanan terapi oksigen hiperbarik ini.

“Terapi oksigen pada dasarnya adalah menghantarkan oksigen ke dalam tubuh. Hal ini bisa dilakukan dengan olahraga yang berprinsip FITT (Frequency, Intensity, Time, and Type),” jelas Alumnus Sport Medicine and Sport Circulatory, Innsbruck, Austria ini.

Zaenal menerangkan untuk meningkatkan pasokan oksigen dalam darah bisa dilakukan dengan melakukan olahraga secara teratur dan terukur, yaitu 3-5 kali setiap minggunya. Kemudian dilakukan dengan intensitas yang sedang, tidak boleh terlalu berat ataupun ringan. Olahraga dilakukan dalam durasi 30-45 menit setiap sesinya, tidak boleh kurang maupun lebih agar tidak terjadi keracunan oksigen. Terakhir, olahraga yang dilakukan bersifat ritmis, kontinu, serta menggunakan otot besar seperti senam, bersepeda, renang, jogging, dan jalan cepat.

Menurut Zaenal dengan melakukan olahraga akan membentuk pembuluh darah baru. Dengan begitu, dapat memperlancar peredaran oksigen ke seluruh tubuh. Semakin banyak oksigen yang terserap maka semakin baik tubuh dalam memperbaiki jaringan yang rusak.

“Olahraga adalah cara yang mudah dan murah untuk meningkatkan pasokan oksigen dalam tubuh. Selain itu juga aman dan bisa dilakukan secara massal,” terangnya.

Ditambahkan Zaenal, selain melakukan olahraga secara rutin, masyarakat juga diimbau untuk memenuhi kebutuhan air minum setidaknya 8 gelas sehari atau sekitar 1.500 liter. Hal ini diperlukan untuk memperlancar sirkulasi oksigen dalam darah.

“Dalam sehari paling tidak minum 8 gelas air putih, tidak termasuk kopi dan teh,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Dr. Denny Agustin: Latihan Fisik Teratur Cegah Aritmia Ventrikuler

    Thursday,01 August 2013 - 14:44
  • UGM Bantu Pasokan Oksigen ke RS Sardjito dan RSA

    Thursday,15 July 2021 - 11:15
  • DOSEN FT UGM RANCANG ALAT TERAPI KEJANG LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C52

    Monday,08 November 2004 - 10:41
  • Pakar UGM Bicara Tentang Kelangkaan Oksigen dan Solusinya

    Thursday,15 July 2021 - 15:43
  • Pakar UGM Bagi Tips Olahraga di Tengah Pandemi Covid-19

    Thursday,02 April 2020 - 10:54

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual