Relokasi terhadap warga dusun Mogol, Ledoksari, Tawangmangu, Karanganyar dan sekitarnya mutlak dilakukan sebab bahaya tanah longsor setiap saat masih tetap mengancam. Bahkan dipastikan suatu saat kelak bencana tanah longsor di daerah itu akan masih terjadi. Kandidat doktor dari Universitas Paris, Danang Satmoko MSc mengatakan perkiraan itu bisa dilihat dari kondisi teras lahan yang ada di lokasi.
“Relokasi saya rasa mutlak dilakukan karena pasti akan terjadi auatu saat kelak. Ini bisa dilihat dari kondisi lahan sekitar serta teras yang ada di tegalan,” kata Danang dalam Diskusi Refleksi Bencana di Kantor Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, Rabu (2/1/2008).
Danang menambahkan selain faktor curah hujan tinggi peran manusia dinilainya sebagai salah pemicu terjadinya bencana longsor di tawangmangu itu. Sebab lahan di sekitar lokasi justru banyak yang dibuat secara teras. Ini menurutnya tidak sesuai untuk daerah berbukit dan rawan longsor sebperti di sana.
“Teras baik mungkin untuk erosi tapi tak cocok untuk longsor. Apalagi kebanyakan teras disana dibuat sebagai tegalan,” ungkap Danang.
Dari hasil survey dan pengamatannya bersama tim di lokasi bencana dengan kondisi seperti ini maka setidaknya terdapat 171 rumah warga di sekitar lokasi yang masih rawan terhadap longsor setiap saat. “Akibat longsor kemarin paling tidak menyebabkan 191 rumah rusak, 12 diantaranya terkubur dan 7 rusak. Sehingga saat ini masih ada 171 rumah yang rawan terkena longsor setiap waktu,” tuturnya. (Humas UGM)