• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • 60 Persen Penderita Diabetes Tidak Sadar Mengidap Diabetes

60 Persen Penderita Diabetes Tidak Sadar Mengidap Diabetes

  • 06 April 2016, 23:33 WIB
  • Oleh: Ika
  • 19093
60 Persen Penderita Diabetes Tidak Sadar Mengidap Diabetes

Diabetes melitus (DM) masih menjadi persoalan kesehatan serius dunia, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara yang berada di urutan ke-4 dengan prevalensi diabetes tertinggi di dunia setelah India, China, dan Amerika Serikat. Bahkan, jumlah pengidap diabetes terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, terutama untuk DM tipe 2. WHO memperkirakan jumlah penderita DM tipe 2 di Indonesia akan mengalami peningkatan secara signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada 2030 mendatang.

“Lebih dari 60 persen pengidap diabetes tidak sadar kalau terkena diabetes. Kebanyakan datang ke dokter sudah dalam kondisi komplikasi,” ungkap Ahli Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran (FK) UGM, dr. R. Bowo Pramono, Sp.PD.KEMD(K), Rabu (6/4).

Melihat kondisi ini Bowo menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat untuk lebih mengenali gejala diabetes sedini mungkin. Terdapat tiga gejala klasik diabetes yang dikenal dengan istilah 3 P, yaitu poliuri atau sering buang air kecil, polifagi atau sering merasa lapar, dan polidipsi atau sering merasa haus. Disamping itu, diabetes juga sering ditandai dengan penurunan berat badan tanpa disertai dengan sebab yang jelas.

“Gejala-gejala ini memang kerap tidak diperhatikan sebagai keadaan yang harus dikhawatirkan sehingga tidak ada langkah untuk melakukan pemeriksaan ke dokter,” terangnya menyambut peringatan Hari Kesehatan Sedunia, Kamis (7/4) besok. Peringatan hari kesehatan se-dunia tahun ini WHO mengangkat tema upaya pengentasan diabetes.

Bowo menyebutkan bahwa diabetes bukanlah suatu penyakit yang mematikan. Namun begitu, penyakit yang timbul akibat peningkatan kadar gula dalam darah ini bisa mematikan apabila terjadi komplikasi.

“Karenanya skrining itu diperlukan dengan rajin check up setahun sekali,” tegasnya.

Bowo menuturkan untuk menekan risiko terkena diabetes masyarakat diharapkan lebih memperhatikan kesehatan dengan menjalani pola hidup sehat. Pola hidup sehat tersebut antara lain dengan makan sesuai kebutuhan disertai komposisi nutrisi seimbang dan melakukan olahraga secara rutin.

“Pencegahan primer dilakukan dengan menjaga agar orang yang berisiko diabetes tidak sampai terkena diabetes sehingga perlu dilakukan skrining,”ujar Kepala SMF/KSM Penyakit Dalam, RSUP Dr. Sardjito ini.

Sementara itu, pencegahan sekunder dilakukan agar penderita diabetes tidak mengalami komplikasi akut. Pasalnya, DM apabila tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan komplikasi kronis seperti stroke, serangan jantung, gangguan syaraf tepi, dan amputasi. Begitu pula dengan pencegahan tersier perlu dilakukan agar penderita diabetes yang terkena komplikasi tidak mengalami cacat, amputasi, bahkan kematian.

“Karenanya, program edukasi dan sosialisasi terhadap gejala, upaya pencegahan, dan pengelolaan diabetes ini sangat dibutuhkan untuk menekan prevalensi diabetes secara nasional,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)

 

 

 

Berita Terkait

  • 57% Pencari Kerja Lulusan PT Gagal Tes Kesehatan

    Monday,01 March 2010 - 14:04
  • Depresi Tingkatkan Risiko Kematian Diabetesi

    Thursday,03 April 2014 - 14:49
  • Belum Teruji, Hati-Hati Konsumsi Semut Jepang Untuk Diabetes

    Wednesday,17 February 2016 - 10:20
  • Gel Biji Kopi Merapi Untuk Obat Luka Diabetes

    Tuesday,20 June 2017 - 14:18
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Salep Luka Diabetes dari Jahe Merah

    Monday,27 August 2018 - 15:11

Rilis Berita

  • Majalah Kabar UGM Raih Gold Winner SPS Awards 2023 21 March 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih tiga penghargaan pada ajang Serikat Perusahaan Pers
    Gusti
  • Talkshow Penutup Faculty Fair 2023: Penerapan SSPI Tidak Berpengaruh terhadap Proses Seleksi 20 March 2023
    Kemeriahan UGM Faculty Fair 2023 hari kedua ditutup dengan gelar wicara seputar pelaksan
    Satria
  • Pakar UGM Jelaskan Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Mental 20 March 2023
    Dalam hitungan hari umat muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Melaksanakan ibadah puasa
    Ika
  • CfDS dan Perludem Bahas Peranan Teknologi Digital dalam Pemilu 2024 20 March 2023
    Penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 merupakan kegiatan yang digelar dalam rangka menjaga keberlangs
    Agung
  • Universitas Gadjah Mada dan Western Sydney University Bertukar Pengalaman Implementasi SDGs 20 March 2023
    Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Western Sydney University (WSU) menga
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual