• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengukuhan Prof Soelistiono: Gigi Geraham Bungsu Sebabkan Gangguan Keharmonisan Alat Pengunyah

Pengukuhan Prof Soelistiono: Gigi Geraham Bungsu Sebabkan Gangguan Keharmonisan Alat Pengunyah

  • 09 Januari 2008, 13:27 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 9672

Dalam keseharian, kita biasanya menyebut gigi molar ketiga sebagai gigi geraham bungsu. Penyebutan ini mungkin disebabkan oleh karena gigi ini merupakan gigi yang tumbuh terakhir selama hidup manusia.

Filosofi Jawa menyebut istilah khusus untuk gigi molar ketiga mandibula yaitu bam wekas. Orang Jawa meyakini bila bam wekas tersebut keluar, berarti pamornya telah pecah.

“Ekspresi ini dimaksudkan untuk menunjukkan kematangan fisik seorang remaja. Dalam hal ini jika seorang gadis maka akan semakin cantik dan seorang pemuda akan semakin ganteng dan menarik,” ujar Prof drg Soelistiono SpBM(K), Rabu (9/1) di ruang Balai Senat UGM.

Terlepas dari filosofi-filosofi tersebut, kata Prof Soelistiono kondisi sesungguhnya bertolak belakang dengan kenyataan sehari-hari. Bahwa gigi molar ketiga sering dianggap sebagai pembawa masalah.

"Gigi molar ketiga dapat menyebabkan gangguan keharmonisan alat pengunyahan dan status kesehatan umum serta seringkali menjadi penyebab komplikasi pada individu yang bersangkutan. Dari segi perawatan, gigi molar ketiga mempengaruhi rencana dan perawatan dalam semua bidang kedokteran gigi dan menjadi faktor utama dilakukannya operasi gigi," ujarnya lagi.

Ketua SMF Bedah Mulut RS Sardjito ini, menyampaikan hal itu saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Dosen teladan tahun 1982 ini mengucap pidato “Penatalaksanaan Gigi Impaksi Molar Ketiga Mandibula Sebagai Penyebab Gangguan Keharmonisan Alat Pengunyahan Dan Status Kesehatan Umum”.

Menurut Prof Soelistiono, gigi impaksi seringkali tidak sakit dan tidak memperlihatkan persoalan. Meski begitu, beberapa ahli percaya bahwa gigi impaksi mendorong gigi tetangganya, sehingga menyebabkan misalignment of bite.

“Yaitu gigi yang tumbuh sebagian menyebabkan timbunan makanan, plak dan debris lain pada jaringan sekitar gigi, sehingga menyebabkan inflamasi dan tanderness pada gingival dan bau mulut yang tidak enak. Yang sering disebut sebagai perikonitis,” tutur Council members of The Asian Oral and Maxillofacial Surgery ini.

Dalam keterangannya, perikonitis merupakan inflamasi (peradangan) di sekitar mahkota gigi. Perikonitis terjadi pada tahap erupsi saat folikel gigi terbuka dan berkontak dengan cairan rongga mulut.

“Seringkali gigi hanya erupsi sebagian tetapi di banyak kasus mahkota gigi tidak terdeteksi di dalam mulut, meski menggunakan alat probe sekalipun,” lanjut Prof Soelistiono.

Kata suami Hj Filin Sofiah, perikonitis dapat bersifat akut dan kronis. Gejala utama pada tahap akut adaah rasa nyeri sedangkan perikonitis kronis hanya menunjukkan sedikit gejala. Eksudat dapat terjadi pada kedua tahap ini.

Gejala pada tahap-tahap awal mungkin tidak berbeda dengan gejala pada proses tumbuh gigi (teething). Pertama kali individu menyadari tumbuhnya gigi atau area di sekitar gigi kemudian timbul rasa sedikit tidak nyaman yang dirasakan semakin bertambah parah karena area retromolar tergigit atau tertekan.

“Tahap berikutnya timbul nyeri dan terbatasnya gerakan rahang. Agaknya hal ini disebabkan oleh stimulasi reseptor syaraf nyeri, namun bisa juga karena stimulasi otot terdekat yaitu otot temporalis. Oleh karena itu observasi menggunakan elektromiograf diperlukan pada kondisi seperti ini,” tandas ayah empat anak ini.

Sebagai pendekatan terakhir pencegahan perikonitis adalah mengambil semua molar ketiga. Selain dengan cara pengambilan gigi saat pasien berumur 9 tahun, maka bisa pula dilakukan pengambilan gigi sesaat sebelum mahkota terbentuk sempurna.

“Tahap ketiga perawatan adalah pengambilan gigi dengan operasi saat pasien telah menginjak dewasa. Pada tahap ini hampir tidak ada masalah berkenaan tentang prediksi terjadinya impaksi, malah banyak gigi yang terlanjur impaksi. Banyak yang berpendapat bahwa waktu paling baik untuk operasi adalah pada saat pembentukan gigi mencapai tahap 2/3 pembentukan akar sebelum akar tersebut membentuk kurva puncak akar dan sebelum saluran syaraf gigi inferior menembusnya,” tukas Prof Soelistiono. (Humas UGM).

Berita Terkait

  • RS UGM Terima Hibah Alat Rontgen Gigi dari BRI

    Friday,28 April 2017 - 13:13
  • Inovasi Alat Pembuka Mulut Karya Mahasiswa UGM

    Monday,24 June 2019 - 10:00
  • Mahasiswa UGM Bikin Gigi ‘Berbicara’

    Friday,16 May 2014 - 13:03
  • Penerapan DSPB Mampu Turunkan Insiden Keselamatan Pasien Cabut Gigi Bungsu

    Wednesday,18 August 2021 - 11:02
  • Tips Cegah Bau Mulut Saat Puasa

    Thursday,21 April 2022 - 13:28

Rilis Berita

  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria
  • UGM Resmi Lepas Varietas Padi Unggul Gamagora 7 30 March 2023
    Universitas Gadjah Mada resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke p
    Gusti
  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual