Yogya, KU
Sebanyak 24 dosen dan karyawan di lingkungan UGM meninggal dunia sebelum pensiun sejak April 2006 hingga Desember 2007. Angka ini menambah daftar panjang jumlah dosen dan karyawan yang sudah meninggal yang kini menjadi 97 orang terhitung sejak tahun 2001.
Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha UGM Ir Toni Atyanto Dharoko, M. Phil, PhD dalam membuka Diskusi ‘Panel Hidup Sehat dan Mendiri di Usia Senja’ yang diselenggarakan oleh Gama Medical Centre UGM, Sabtu (19/1) di gedung University Club (UC) Kampus UGM.
“Hasil medical check up yang sudah dilakukan di tahun 2007 lalu, sekitar 50 persen dosen dan karyawan UGM waspada kolesterol dan 1,7 mencapai level yang sangat bahaya,” katanya.
Disebutkan Toni, saat ini ada sekitar 60 ribu mahasiswa, dosen dan karywan UGM. Jumlah yang cukup besar ini perlu mendapatkan pelayanan kesehatan dalam menjaga stamina dan kinerja.
“Keberadaan GMC saya kira sangat penting sekali dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada sivitas akademika UGM yang berjumlah lebih dari 60 ribu orang ini,” katanya.
Lebih lanjut Toni menyampaikan, UGM akan berusaha memberikan pelayanan kesehatan kepada semua sivitas akademika tidak terkecuali kepada para pensiunan pegawai UGM yang sudah berumur 60-80 tahun yang rencananya diikutsertakan dalam skema asuransi oleh GMC.
“Kita tahu para pensiunan ini merupakan kelompok yang paling membutuhkan perhatian lebih dalam pelayanan kesehatan, karena mereka tidak hanya cukup menggunakan kartu askes, kita akan mencoba mengansuransikan mereka sehingga bisa mengakses pelayanan kesehatan yang lebih baik,” ujarnya.
Direktur GMC UGM Prof dr Ali Gufron Mukti MSc PhD dalam sambutannya mengatakan bahwa pelayanan kesehatan melalui asuransi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam upaya memperpanjang umur seseorang. Menurutnya, di Jepang usia 65 tahun masih dianggap muda belia dan usia 70 masih mereka sangat produktif dan lincah, sedangkan umur 75 tahun pun bukan dikategorikan sebagai usia senja
“Tentunya ada kiat dan kunci-kuncinya bagaimana orang Jepang bisa umur panjang dan tetap masih bisa produktif,” imbuhnya.
Menurut Gufron, di Jepang sistem pelayanan kesehatan dengan asuransi sudah berkembang dan berjalan cukup baik sehingga menambah umur panjang. Karena itu, dirinya berharap dukungan yang lebih besar kepada GMC dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepara pegawai, karyawan dan pensiunan UGM.
Diskusi yang dihadiri lebih dari 200 peserta para pegawai UGM yang rata-rata berusia lanjut ini menghadirkan pembicara dr Probosuseno, SpPD, K Ger, dr Osman Sianipar DMM MSc SpPK-K dan dr Dicky Moch. Rizal MKes SpAnd.
Pakar andrologi dan seksologi FK UGM dr Dicky Moch. Rizal yang mengupas kiat sehat, bugar dan perkasa di usia senja mengemukakan bahwa sebagian orang masih meyakini bahwa kehidupan yang sesungguhnya dimulai saat usia 40 tahun yang dianggap sebagai usia emas.
Bahkan dikatakan seseorang akan memulai perjuangan hidupnya saat menginjak usia tersebut. Karena secara materi, di usia itu karir sudah mulai mantap, jabatan sudah mulai disandang bahkan tabungan pun sudah mulai mengembung. Namun demikian banyak keberhasilan seseorang yang tidak disertai dengan keberhasilan menjaga kesehatan dengan kondisi fisik tetap sehat, bugar dan perkasa.
“Biasanya di usia ini banyak yang mengeluh tidak bisa lagi menikmati hubungan seks dengan baik, fisik tidak lagi sebugar saat masih muda dulu, sering merasa sakit pungung dan persendian,” katanya.
Dikatakan oleh Rizal, sebagian besar mereka bermasalah dalam hal hubungan seksual. Padahal, kata Rizal, gangguan fungsi seksual hanya 10 persen yang disebabkan oleh hal yang berhubungan dengan kejiwaan, sedangkan 90 persen disebabkan karena penurunan fungsi orang tubuh.
Dirinya mencontohkan, gangguan libido yang terjadi akibat penurunan hormon tetosteron pada laki-laki dan hormon estrogen pada perempuan dapat berlanjut munculnya hiperkolesterol, depresi dan gangguan konsentrasi.
“Ketidakberesan dalam kemampuan ranjang dapat dipakai sebagai tanda dari ketidakberesan fungsi organ tubuh kita yang lain,” katanya.
Mengatasi gangguan fungsi organ tubuh akibat penuaan ini, Rizal menganjurkan untuk menghindari stress, banyak melakukan istirahat, lakukan pola makan yang seimbang, hindari merokok atau minum-minuman keras dan melakukan olahraga secara teratur selama 30-40 menit setiap hari. (Humas UGM/Gusti Grehenson)