• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Politik Biaya Tinggi Sebabkan Buruknya Pelaksanaan Birokrasi di Daerah

Politik Biaya Tinggi Sebabkan Buruknya Pelaksanaan Birokrasi di Daerah

  • 22 Januari 2008, 08:56 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4433

Yogya, KU

Besarnya ongkos pelaksanaan pilkada dan biaya yang mesti dikeluarkan seseorang untuk menjadi kandidat, menyebabkan lahirnya kepala daerah terpilih yang terbebani secara ekonomi dan politik. Beban ini akan mengganggu kinerja birokrasi daerah menjadi lebih buruk karena dana birokrasi terkuras oleh dana pilkada. Selan itu, birokrasi juga dimanfaatkan oleh kepala daerah terpilih nantinya sebagai jalan untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan.

Demikian yang diungkapkan oleh pakar administrasi publik UGM Prof Dr Warsito Utomo usai memberikan kuliah umum ‘Mengkaji Ulang Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah Di Indonesia, Senin (21/1) di Gedung MAP UGM.

“Politik biaya tinggi ini menyebabkan tidak efektifnya pelaksanaan kerja birokrasi di pemerintahan. Sesungguhnya persoalan birokrasi di daerah saat ini sudah masuk ke ranah persoalan beban politik dan ekonomi kepala daerahnya,” katanya.

Warsito beralasan karena uang yang dihabiskan untuk biaya pilkada bersumber dana birokrasi (APBD) di daerah. Kedua, mau tidak mau birokrasi menginginkan yang menang dalam pilkada mem-back up kerja birokrasi. Ketiga, para aparat birokrasi yang ahli dalam pemerintahan bisa mempengaruhi kepala daerah yang hanya bisa menguasai keahlian hanya di bidang politik.

Warsito berharap, pelaksaan biaya tinggi di Pilkada sudah saatnya bisa dikurangi agar proses pilkada bisa berjalan lebih baik lagi kualitasnya dan juga dalam rangka menghilangkan kesan bahwa calon yang memiliki dana besar saja bisa ikut dalam pemilihan.

“Sekarang ini khan ada kesan bahwa orang yang bisa jadi calon adalah mereka yang kaya. Ini yang menjadi sulit,” jelasya.

Warsito menambahkan, politik biaya tinggi ini muncul sejak otonomi daerah digulirkan sehingga memberikan kewenangan bagi daerah untuk memilih kepala daerahnya masing-masing. Namun dalam prakteknya telah banyak terjadi interaksi politik dimana terjadi tarik menarik kepentingan daripada penguatan administrasi di daerah, distribusi pendapatan dan pembagian kekuasaan.

“Hanya sekarang rule of game yang perlu diperbaiki, karena orang memilih kepala daerah karena calonnya punya banyak uang, bukan karena kemampuan dan kapasitas,”urainya.

Berlarutnya berbagai sengketa pilkada seperti yang terjadi di Sulsel, menurut warsito, lebih disebabkan ketidakdewasaan dan ketidaksiapan para calon di daerah untuk menerima kekalahan. Selain itu, persoalan yang berhubungan dengan penegakan aturan administratif dalam pilkada oleh KPUD dinilai sangat lemah.

“Jika sudah dimulai oleh dua hal ini, maka yang terjadi adalah kericuhan,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Demokratisasi Rekrutmen Kepala Daerah Mendesak Dilakukan

    Tuesday,19 July 2011 - 15:28
  • Politik Uang Pemilukada, Indikasi Buruknya Pelayanan Publik

    Friday,07 May 2010 - 11:06
  • Pengamat UGM: Pilkada Tidak Langsung Suburkan Korupsi di Daerah

    Monday,06 October 2014 - 14:52
  • Diperlukan Cara Baru Mengawal Agenda Reformasi Birokrasi

    Tuesday,15 September 2015 - 9:02
  • Belum Akomodasi Perbedaan Karakteristik Lembaga, Reformasi Birokrasi Indonesia Jadi Tidak Efisien

    Tuesday,29 May 2012 - 18:53

Rilis Berita

  • Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada Jalin Kerja Sama 31 March 2023
    Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada mempererat kerja sama. Keduanya sepakat bek
    Agung
  • Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 31 March 2023
    Tim Gama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet gelar juara pertama dalam
    Ika
  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual