Program Internasionalisasi Universitas Gadjah Mada terus bergulir. Kini, giliran Fakultas Psikologi UGM.
Rabu (5/3), bertempat di fakultas setempat diselenggarakan “Half Day International Seminar On Indigenous and Cross Cultural Psychology”. Seminar dalam rangka pengembangan program internasionalisasi, menghadirkan dua pembicara asing Prof. Girishwar Mishra (Indian Psychology, University of Delhi) dan Prof. Uichol Kim (Korean Psychology, Inha Universitym Korea), serta Drs. Helly P. Sutjipto, MA dari Fakultas Psikologi UGM.
Seminar dibuka Dekan Fakultas Psikologi UGM Prof. Dr. M. Noor Rochman Hadjam, SU. Selain memberi apresiasi terhadap topik seminar, Dekan menyatakan seminar on indigenous and cross cultural psychology diharapkan menjadi kegiatan yang akan memberikan dampak spesifik bagi pengembangan Fakultas Psikologi UGM.
Hal serupa diutarakan Dr. MG. Adijati, MS, salah satu Tim Internasionalisasi Fakultas Psikologi UGM. Dikatakannya, seminar ini dilaksanakan seiring dengan Program Internasionalisasi UGM.
“Kita undang dua profesor dari India dan Korea, karena keduanya ahli dalam cross cultural dan indigenous,” ujarnya.
Belajar dari dua profesor tersebut, UGM diharapkan bisa membandingkan program psikologi. Bahkan dua pakar tersebut, kata Adijati, telah berhasil membuat Psikologi India dan Psikologi Korea sedemikian spesifik.
“Nah kita juga akan membuat Psikologi Indonesia, karena kita telah memiliki research yang sangat banyak. Untuk itu pembicara ketiga, Pak Helly Sucipto, mempresentasikan research-research yang ada di Jogjakarta tentang psikologi, terutama dari skripsi, thesis dan desertasi serta penelitian-penelitian lainnya. Dari situ nanti akan dimasukan ke dalam silabus, yang mungkin dimasuki indigenous-indigenous tadi,” tambah Adijati.
Dengan demikian, ketika internasionalisasi program telah mencapai tahapan tertentu, menurut Adijati beberapa mata kuliah pun bisa ditawarkan ke luar negeri. “Ini lho mata kuliah kita, misalnya mata kuliah kepribadian, atau mata kuliah umum dengan spesifik Indonesia dengan indigenous seperti ini. Sehingga orang-orang luar pun diharapkan tertarik belajar psikologi kesini,” ungkapnya menjelaskan. (Humas UGM)