• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan

Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan

  • 19 May 2016, 13:06 WIB
  • Oleh: Ika
  • 4248
  • PDF Version
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan
Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan

Mandeh merupakan salah satu daerah di Kabupaten Pesisir, Selatan Sumatera Barat, yang terkenal dengan keindahan dan pesona lautnya. Kawasan Mandeh mempunyai area terumbu karang sekitar 70 hektar dengan keragaman biota lautnya.

Selain wisata terumbu karang, terdapat satu spot bawah laut yang tak kalah menarik disana yaitu wisata kapal karam (shipwreck) Boelongan. Shipwreck Boelongan merupakan bangkai kapal Belanda yang tenggelam di teluk Mandeh Sumatera Barat pada tahun 1942 akibat serangan tentara Jepang.

“Shipwreck Boeleongan yang berada di kawasan wisata bahari terpadu teluk Mandeh memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata selam unggulan dunia,” kata Dwi Kurnia Sandy, mahasiswa Departemen Arkeologi FIB UGM, Kamis(19/5) di Kampus UGM.

Menurutnya, dengan lokasi shipwreck Boeleongan yang berada di kedalaman mulai 20 meter ini dapat diselami oleh penyelam amatir hingga profesional. Arus laut yang relatif tenang serta kehidupan biota laut dengan terumbu karang dan jenis ikan yang beragam, membuat shipwreck Boelongan dapat dijadikan alternatif lokasi penyelaman kelas dunia. Melihat pontensi ini maka diperlukan upaya pelestarian shipwreck dan lingkungannya sehingga wisata ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Namun begitu, terdapat berbagai kendala dan tantangan dalam upaya pelestarian shipwreck ini. Misalnya, adanya sedimentasi yang dibawa aliran sungai selama bertahun-tahun telah menimbun hampir separuh bangkai kapal. Selain itu, aktifitas manusia seperti penangkapan ikan secara liar hingga pencurian besi berpotensi menimbulkan kerusakan bagi bangkai kapal yang telah ditetapkan menjadi cagar budaya pada tahun 2007 ini.

Prihatin atas kondisi itu, Sandy bersama dengan Sultan Kurnia AB, Hafizhuddin, Wastu Hari Prasetya Muhammad, dan Muslim Dimas Khoiru dari Arkeologi serta  Fadli Rozamuri dari Teknik Geologi yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH) berusaha mencari solusi untuk persoalan tersebut. Mereka melakukan kajian lintas keilmuan untuk menghasilkan suatu strategi pelestarian Shipwreck Boelongan berdasarkan prinsip pariwisata berkelanjutan. Dalam penelitian tersebut mereka bekerjasama dengan Loka Penelitian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LPSDKP), Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

Sandy menyebutkan bahwa pembangunan pariwisata berkelanjutan pernah dirancang sebelumnya oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2006, akan tetapi hingga saat ini belum terlihat pembangunan yang signifikan. Pengembangan yang dilakukan baru membangun pelabuhan Carocok yang menghubungkan Painan dengan Kawasan Mandeh. Demikian halnya dengan perencanaan pelestarian khususnya pemanfatan Shipwreck Boelongan sebagai objek wisata selam belum dijalankan.

“Pembangunan wisata di kawasan Mandeh cenderung lama karena belum jelas tergambar peran stakeholder, terutama masyarakat dalam pengembangan kawasan. Sementara dalam tahapan pelaksanaannya dan perlakuan pembangunan untuk masing-masing pusat kegiatan kawasan cenderung sama,” paparnya.

Wastu menambahkan pengembangan kawasan yang dilakukan pun belum sepenuhnya mengedepankan aspirasi masyarakat dan potensi yang ada. Masalah yang muncul saat ini juga terkait dengan ketidaksinkronan stakeholder yang ada dengan masyarakat setempat. Misalnya terjadi monopoli harga paket wisata yang dilakukan oleh segelintir kelompok di Mandeh. Hal ini tentunya merugikan wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.

“Oleh karena itu, perlu komunikasi dan sinergi antara masyarakat dan pemerintah,” jelasnya.

Disamping itu, lanjutnya, beberapa pihak yang bertanggung jawab dan terlibat langsung terhadap pelestarian Shipwreck Boelongan diharapkan mempunyai satu suara dan upaya yang terpadu dalam proses pelestarian Shipwreck Boelongan. Terutama dalam pemanfaatannya sebagai objek wisata selam kelas dunia sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan pembangunan disana.

Masyarakat setempat mengapresiasi usulan ini. Salah satunya seperti yang dikemukakan oleh Mai Hendri. Menurutnya, masyarakat perlu dilibatkan langsung dalam pengelolaan wisata shipwreck ini.

“Kami warga Mandeh sebisa mungkin dilibatkan dalam pembangunan di Mandeh, karena dengan adanya kegiatan pariwisata yang mumpuni disini akan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal,"ujarnya.

Sementara Syamsuardi, Dive Master, yang telah sering menyelam di sekitar Shipwreck Boelongan merasa khawatir jika masyarakat setempat tidak diberdayakan dengan baik akan memengaruhi keberlanjutan wisata shipwreck. Oleh seba itu, perlu dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat yang diharapkan dapat menjaga keberlanjutan wisata shipwreck bahkan bisa menjadi wisata unggulan Indonesia.(Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Bantu Upaya Pelestarian Wisata Shipwreck Boelongan

    Thursday,19 May 2016 - 13:06
  • Tim Boelongan UGM Menang dalam TICA 2016

    Monday,29 August 2016 - 14:14
  • Mengkaji Borobudur dari Aspek Pariwisata dan Pelestarian

    Monday,07 October 2019 - 11:20
  • Mahasiswa UGM Mengikuti Asian Waterbird Cencus

    Thursday,19 January 2017 - 10:21
  • Transformasi Arsitektural Kampung Wisata Surakarta

    Wednesday,01 February 2017 - 15:14

Rilis Berita

  • Pakar UGM Terangkan Beda Efikasi dan Efektivitas Vaksin 21 January 2021
    Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Prof. dr. Moh. Hakimi,
    Gloria
  • Tantangan Penanganan Bencana di Masa Pandemi Covid-19 21 January 2021
    Penanganan bencana di era pendemi saat ini menjadikan tantangannya kian berlipat. Penanganan meme
    Agung
  • Pakar UGM : Produksi Kedelai Nasional Perlu Direvitalisasi 20 January 2021
    Awal tahun 2021 ini, beberapa problem nasional bermunculan, seperti kenaikan kasus Covid-19 yang
    Satria
  • Rektor UGM Minta Alumni Ambil Bagian Dalam Penanganan Covid-19 20 January 2021
     
    Ika
  • UGM Melantik 340 Insinyur Baru 20 January 2021
    Universitas Gadjah Mada melantik sebanyak 340 insinyur baru, Selasa (19/1). Para insinyur ini mer
    Gloria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
Kontak sementara selama COVID-19
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599 (WhatsApp)

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2021 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual