• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Fenomena Kekerasan Pada Remaja Kian Memprihatinkan

Fenomena Kekerasan Pada Remaja Kian Memprihatinkan

  • 20 May 2016, 13:04 WIB
  • Oleh: Satria
  • 13155
Fenomena Kekerasan Pada Remaja Kian Memprihatinkan

Fenomena kekerasan yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini sungguh sangat memprihatinkan. Kekerasan tersebut bersifat fisik maupun psikis, bersifat langsung maupun tidak langsung. Guna menanggulangi semakin maraknya tindak kekerasan di kalangan remaja, pada Selasa (18/5) lalu diadakan diskusi Program Pengabdian Pada Masyarakat berbasis ESD yang dikembangkan oleh Drs. Hadi Sutarmanto, M.S, dan rekan-rekannya.

Tema utama yang diperbincangkan dalam diskusi tersebut yaitu akar permasalahan dan sekaligus model solusi dalam mencegah dan menanggulangi tindak kekerasan remaja di Kota Yogyakarta, khususnya pelajar SMA. Diskusi berlangsung di Pusat Studi Pancasila, dipandu oleh Dr. Heri Santoso (Kepala PSP UGM), serta menghadirkan psikolog, guru, pimpinan sekolah, komite sekolah, siswa dan pejabat dari dinas pendidikan Kota Yogyakarta, Badan Kesbangpol DIY, dan Polda DIY.

Menurut Heri Santoso diskusi berlangsung seru dan konstruktif. Para peserta menyadari bahwa fenomena kekerasan pada remaja di Indonesia, termasuk di Yogyakarta sudah sampai pada situasi yang sangat memprihatinkan. Jika ditinjau dari akar masalahnya, tidak ada faktor tunggal yang dianggap sebagai pemicu kekerasan, melainkan banyak faktor yang berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung yang memicu timbulnya kekerasan.

“Fakta tentang banyaknya fenomena kekerasan memang tidak boleh dipungkiri, namun sikap yang harus ditonjolkan adalah mengambil pelajaran sekaligus segera mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya,”kata Heri.

Pada diskusi tersebut juga mengemuka bahwa pemerintah memang telah mengeluarkan kebijakan berupa Permendikbud No. 82/2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan Satuan Pendidikan, namun hingga saat ini kebijakan tersebut belum sepenuhnya diimplementasikan. Hal tersebut mungkin dikarenakan kurangnya informasi, dukungan, dan komitmen dari berbagai pihak untuk menyukseskannya.

Para peserta diskusi bersepakat bahwa sekolah dewasa ini sangat terbebani dengan stereotype yang berkembang di masyarakat dan sekolah adalah satu-satunya lembaga yang harus bertanggung jawab jika terjadi tindak kekerasan yang dilakukan oleh remaja.

Padahal, sesungguhnya berdasarkan data yang dihimpun serta pengakuan dan penelusuran dari pihak sekolah, siswa-siswi yang “bermasalah” biasanya dilatarbelakangi oleh kondisi keluarga, dan lingkungan (pergaulan) yang senantiasa ‘mereproduksi’ kekerasan. Berdasarkan hal tersebut, direkomendasikan perlunya pengembangan program dan kurikulum untuk keluarga dan masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi tindak kekerasan. Para orang tua siswa tidak tahu apa yang harus mereka lakukan terhadap anak-anak usia remaja ini. Mereka seolah-olah sudah terbebas dari tanggung jawab bila telah memasrahkan anaknya ke sekolah dan membiayainya (Humas UGM/Tri)

Berita Terkait

  • Fenomena KDRT Masyarakat Amerika Diangkat lewat Novel

    Tuesday,31 December 2013 - 11:56
  • Kasus Kekerasan di Sekolah Kian Meningkat

    Monday,23 May 2011 - 6:39
  • “Bullying” Ganggu Proses Tumbuh Kembang Remaja

    Tuesday,03 March 2015 - 15:46
  • Diskriminasi Negara Munculkan Kekerasan Beragama

    Wednesday,21 March 2012 - 14:28
  • Model Eksis Efektif Tingkatkan Pengetahuan Kesehatan Seksual Pada Remaja Disabilitas Intelektual

    Wednesday,31 August 2022 - 13:32

Rilis Berita

  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual