UGM akan memulai pembangunan Jalur Lingkar Timur dalam waktu dekat sebagai salah satu upaya untuk menyediakan fasilitas yang lebih baik bagi civitas akademika serta masyarakat sekitar kampus. Dalam proses pembangunan ini, UGM turut melibatkan masyarakat sekitar melalui beberapa diskusi yang telah berlangsung. Keterlibatan masyarakat sekitar dirasa penting untuk memberikan masukan terkait rencana pembangunan agar nantinya proyek ini dapat berjalan dengan lancar.
Komunikasi antara UGM dengan warga terjalin sejak dua bulan yang lalu melalui rapat sosialisasi I yang dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016. Dalam rapat yang berlangsung di Ruang Sidang Dewan Guru Besar ini, turut hadir Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE., Kepala Dukuh Karangmalang, Ketua RW, Ketua RT, Ketua KK LPMD, serta tokoh masyarakat.
Selanjutnya, pada 13 April 2016 dilakukan sosialisasi II di Balai Pertemuan Padukuhan Karangmalang. Dalam pertemuan ini Direktur Aset UGM, Prof. Ir. Henricus Priyosulistyo, M.Sc., Ph.D., beserta Direktur Perencanaan dan Pengembangan hadir sebagai perwakilan dari UGM. Pertemuan kali ini dihadiri oleh Camat Depok, Koramil Depok, Polsek Bulaksumur, Kepala Desa Catur Tunggal, Kepala Dukuh Karangmalang, Kepala Dukuh Sagan, Ketua RW, Ketua RT, Ketua KK LPMD, serta tokoh masyarakat setempat.
Direktur Aset, Henricus Priyosulistyo, dalam pertemuan itu menyampaikan rencana waktu pelaksanaan pembangunan, proses pelaksanaan, jalur pelebaran lingkar timur, perbaikan Jalan Kuningan dan fasilitas drainasenya, serta penjelasan terkait status “Sultan Ground”. Menurut Priyo pekerjaan tersebut merupakan hibah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang akan dilakukan setelah proses lelang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA), pada bulan Juni 2016.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Direktur Perencanaan dan Pengembangan UGM, Muhammad Sulaiman, S.T., M.T., D.Eng., secara khusus memberikan penjelasan terkait drainase. Salah satu poin yang disampaikan adalah evaluasi terhadap pekerjaan drainase kampung Kuningan, apakah proyek ini akan dimasukkan dalam proses pekerjaan dari Kementerian PUPERA atau akan dilaksanakan sendiri oleh UGM. Berselang sehari, sosialisasi III kembali dilaksanakan di Ruang Sidang Mejalis Wali Amanat dengan Direktur Aset UGM sebagai narasumber serta dihadiri oleh Kepala Dukuh Sagan, pedagang pigura serta tokoh masyarakat Padukuhan Sagan.
Dalam ketiga sosialisasi ini, baik warga maupun aparat pemerintah menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan Jalur Lingkar Timur UGM. Mereka pun menyampaikan beberapa masukan agar rencana ini dapat berjalan dengan baik. Saran yang muncul dari warga salah satunya terkait alur proses pembangunan. Mereka memberi saran bahwa pekerjaan dimulai dari Fakultas Peternakan dan dilanjutkan ke arah selatan, agar pekerjaan ini tidak mengganggu aktivitas pengguna jalan. Terkait hal ini pula, pihak Polsek Bulaksumur juga memberikan masukan terkait rekayasa lalu lintas yang dapat dilakukan selama proses pembangunan nantinya (Humas UGM/Satria)