• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Inovasi Teknologi
  • Mahasiswa UGM Bantu Pengolahan Feses Sapi dengan Dekomposer Alami

Mahasiswa UGM Bantu Pengolahan Feses Sapi dengan Dekomposer Alami

  • 09 Juni 2016, 12:15 WIB
  • Oleh: Agung
  • 7776
Mahasiswa Bantu Pengolahan Feses Sapi dengan Dekomposer Alami

Masih banyak petani dan peternak  belum paham betul tentang integrated farming. Sebagai bukti, masih banyak dijumpai penumpukan kotoran-kotoran hasil ternak di beberapa desa di Daerah Istimewa Yogyakakarta.

Kotoran sapi yang dihasilkan terkadang dibiarkan menumpuk begitu saja di kandang. Kotoran-kotoran sapi tersebut tidak dipergunakan oleh pemiliknya. Akibatnya, timbul pencemaran udara karena bau dan muncul banyak vektor penyakit seperti lalat, cacing, kutu, caplak, tungau dan lain-lain.

“Seperti di Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul. Di wilayah ini mayoritas warga memelihara sapi potong sekaligus berkecimpung sebagai petani palawija, tapi sayang sistem pertanian terpadu ini belum diterapkan," ujar Betty Sundari, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Kamis (9/6).

Sistem pertanian yang terintegrasi atau lebih sering disebut integrated farming, menurut Betty, merupakan sistem yang memadukan sektor pertanian dengan beberapa sektor lain, salah satunya adalah sektor peternakan. Contoh perpaduan ini berupa penggunaan kotoran ternak sebagai pupuk serta menggunakan limbah pertanian sebagai pakan ternak.

“Mestinya dengan penerapan integrated farming ini akan lebih menguntungkan karena limbah masing-masing sektor dapat dimanfaatkan sebanyak-banyaknya," papar Betty.

Ia pun lantas memperkenalkan pupuk organik pada masyarakat petani dan peternak. Bersama Nungki Fatimatuzzahra, Nur Awwalia Maulida, Annisa Rachma Damayanti, dan Muhammad Rosyed Ridho teman satu fakultas, ia pun berpraktik membuat pupuk organik  di Desa Giricahyo.

Kelima mahasiswa UGM itu pun membuat pupuk organik alami dengan menggunakan dekomposer ramah lingkungan dari limbah rumah tangga seperti sisa sayuran dan buah-buahan. Sebelumnya, kelima mahasiswa mengadakan sosialisasi kepada warga setempat mengenai keunggulan pupuk organik alami dan cara pembuatannya, serta simulasi pembuatan dekomposer alami dari limbah rumah tangga.

Banyak warga Desa Giricahyo antusias terkait pembuatan pupuk ini. Mereka merasa sangat senang dengan program ini, disamping mampu menghasilkan pupuk, tingkat pencemaran akibat kotoran pun dapat berkurang.

“Semoga tidak ada lagi pencemaran dan hasil panen kami dapat meningkat karena penggunaan pupuk alami yang lebih aman ini,” ujar Edi Nurhidayat, selaku Dukuh Jambu, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari Kabupaten Gunung kidul.

Edi Nurhidayat mengaku hingga saat ini sudah terbentuk kelompok pelaksana pembuatan pupuk organik alami. Kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan pupuk baru dan pengadukan pupuk di hari Minggu. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Manfaatkan Limbah, KKN UGM di Ponorogo Produksi Pupuk Cair

    Thursday,05 September 2013 - 11:27
  • Mahasiswa UGM Berdayakan Peternak Lewat Rumah Cacing

    Friday,13 July 2018 - 14:14
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Feses Kerbau Sebagai Pengganti Cairan Rumen

    Tuesday,27 February 2007 - 9:07
  • Tulang Sapi Bisa Sembuhkan Patah Tulang

    Tuesday,03 September 2013 - 14:10
  • Pemetaan Penyakit Ternak Lereng Merapi

    Tuesday,04 December 2012 - 17:10

Rilis Berita

  • UGM Resmi Lepas Varietas Padi Unggul Gamagora 7 30 March 2023
    Universitas Gadjah Mada resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke p
    Gusti
  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual