Tingkat kecelakaan lalulintas saat ini masih cukup tinggi. Bahkan dari hari ke hari kecenderungan terjadinya kecelakaan semakin meningkat.
Menurut pakar transportasi UGM Prof Dr Ing Ir Ahmad Munawar MSc, tingginya angka kecelakaan tersebut tidak lepas dari banyaknya pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan terhadap berbagai tata tertib lalulintas.
Civitas akademika UGM merasa prihatin akan hal itu. Oleh karena itu, menyikapi kondisi yang mendesak tersebut Universitas Gadjah Mada mulai bulan Juli 2008 menyelenggarakan satu tema baru KKN PPM berupa KKN PPM Tertib Lalulintas.
Sebagai langkah awal, kata Prof Munawar selaku dosen pembimbing materi KKN PPM Tertib Lalulintas UGM, KKN dilaksanakan di dua Kecamatan lingkup Kabupaten Sleman, yaitu di Kecamatan Depok (termasuk di dalamnya Kampus UGM) dan Kecamatan Mlati.
“Jumlah peserta KKN sebanyak 31 orang terdiri dari 4 tim. Tiap tim merupakan gabungan dari mahasiswa-mahasiswa pelbagai fakultas di UGM, kemudian menunjuk Fakultas Teknik sebagai koordinator,” ujar Prof Munawar, Rabu (23/7) di Kampus UGM.
Para mahasiswa KKN PPM ini membagi-bagi brosur dan melakukan pemasangan poster serta spanduk tentang tertib lalulintas. Selain itu, mereka juga melakukan ceramah di kampung-kampung, sekolah-sekolah dan tempat-tempat umum tentang arti rambu, marka serta aturan tertib lalulintas.
“Mereka mungkin tahu tentang hal itu, namun abai dalam prakteknya sehingga perlu untuk mengingatkan kembali tentang tertib lalulintas. Para mahasiswa KKN Tertib Lalulintas ini juga mengadakan lomba tertib lalulintas,” tambahnya.
Lebih kongkrit, kata Prof Munawar, di tempat tertentu para mahasiswa KKN ini melakukan pengadaan rambu-rambu, marka dan polisi tidur untuk lokasi-lokasi yang memerlukan. Untuk anak usia sekolah, mereka mengadakan lomba menggambar dan mewarnai dengan tema tertib lalulintas.
“Mahasiswa KKN UGM ini juga melakukan pengukuran terhadap kinerja lalulintas di beberapa ruas jalan di Yogyakarta. Nampaknya warga masyarakat menunjukkan antusias yang cukup tinggi terhadap tema KKN PPM yang baru ini. Bahkan beberapa instansi terkait mendukung program ini, seperti dari pimpinan desa setempat, Polisi Lalulintas, Dinas Perhubungan maupun SKKK UGM,” terangnya. (Humas UGM)