Yogya, KU
Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) Pascasarjana UGM menerima kunjungan Duta Besar New Zealand, Philip Gibson, Selasa (26/8) sore di kantor Sekolah Pascasarjana UGM. Dalam kunjungan singkatnya ke kantor CRCS sekaligus menyerahkan langsung bantuan dana senilai 200 juta rupiah untuk pengadaan buku perpustakaan. Bantuan ini diterima langsung oleh Direktur Eksekutif CRCS UGM Dr Zainal Abidin Bagir dan didampingi oleh Wakil Direktur Bidang Akademik Program Pascasarjana UGM Prof Dr Ir Edhi Martono.
Usai menerima bantuan tersebut, Zaenal Abidin kepada wartawan mengungkapkan, penyerahan bantuan ini merupakan kelanjutan realisasi kerjasama yang telah dirintis CRCS dengan pihak pemerintah New Zealand sebelumnya.
“Ini kelanjutan dari kerjasama yang sudah dirintis sebelumnya melalui Perdana Menteri New Zealand, ada beberapa kerjasama yang sudah kita lakukan seperti pengembangan kurikulum dan pertukaran dosen,” katanya.
Dana sebesar 200 juta ini, tambah Zaenal, akan dipergunakan untuk pengadaan buku perpustakaan yang berkaitan dengan masalah hubungan antar agama, dialog antar agama, dan hubungan agama dengan budaya lokal.
“Buku-buku tersebut semuanya membahas agama melalui kajian akademik,” jelasnya.
Saat ditanya apa yang menjadi daya tarik negeri penghasil susu dan daging ini terhadap CRCS, diakui Zaenal, lebih kepada studi agama dan lintas budaya yang ada di UGM ini merupakan satu-satunya program studi yang ada di Indonesia.
“Mereka melihat kita sebagai sebuah program studi agama dan lintas budaya ini jarang ada di Indonesia, mereka sangat tertarik,” tandasnya.
Hal ini diamini oleh Philip Gibson, menurutnya, dengan adanya dialog antar agama setidaknya akan mampu meminimalisir konflik antar agama, apalagi Indonesia sebagai negara yang dikenal multi agama dan multi budaya.
“Pemerintah New Zealand menganggap Indonesia sebagai negara yang multi budaya dan multi agama, sehingga kajian riset dan dialog hubungan antar agama sangat krusial dibutuhkan oleh Indonesia,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)