Yogya, KU
Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD menekankan pentingnya UGM dan media pers memberikan informasi yang akurat dan komprehensif bagi masyarakat tentang berbagai isu dan fakta yang sedang terjadi sekarang ini, agar masyarakat menjadi semakin cerdas dan antusias dalam menerima informasi dengan menghadirkan berita dari komentar dan pendapat pakar-pakar UGM yang ahli di bidangnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Sudjarwadi dalam acara buka bersama dengan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Kampus Gadjah Mada (Fortakgama), Kamis sore (12/9) di rumah dinas Rektor F-14 Bulak Sumur.
Menurut Sudjarwadi dirinya menyambut baik apabila pers mampu menghadirkan berita-berita yang memberikan pencerahan dan pengetahuan baru bagi masyarakat terutama menjelang dilaksanakannya pemilu 2009.
“Kita berharap, nantinya masyarakat dapat lebih tahu banyak para wakil rakyat beserta partai yang akan dipilihnya, sehingga mereka tidak hanya asal dalam memilih,” kata Sudjarwadi.
Sudjarwadi menambahkan, peran media pers sangat penting agar masyarakat semakin cerdas dalam memilih dan tidak lagi memilih secara emosional. Setelah pemilu pun masyarakat juga semakin disadarkan untuk menagih atas pertanggungjawaban wakil rakyat dan partai yang sudah dipilihnya jika tidak sesuai dengan janji saat kampanye.
Bukan hanya pemilu yang nantinya menjadi perhatian UGM, imbuhnya, namun berbagai kegiatan dan temuan baru yang dihasilkan oleh UGM yang dapat diakses melalui informasi media yang nantinya dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
“Sesungguhnya, setiap apa yang dilakukan oleh UGM tentunya dalam rangka memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” katanya.
Pendapat Sudjarwadi diamini oleh Sigit Purwita, wartawan RCTI, menurutnya memang pemilu saat ini sedang menjadi perhatian, namun dirinya berharap UGM juga harus memberikan informasi yang tidak hanya hanya soal pemilu saja namun juga memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi masyarakat terutama dalam hal temuan-temuan barunya.
“Kita sangat merasa terbantukan dengan kegiatan UGM seperti pengangkatan air di Goa plawan, temuan alat deteksi longsor, dan kegiatan lainnya yang sifatnya sangat membantu masyarakat kecil,” ujarnya.
Sementara Rully Anggoro dari koran Wawasan menilai sudah saatnya UGM terus melahirkan pakar-pakar baru yang selama ini diakuinya wartawan merasa banyak kehilangan pakar dari UGM yang mumpuni di bidangnya.
“Saat ini kita merasa kehilangan sekali, kalo dulu UGM punya orang-orang sekaliber Amien Rais dan Riswanda Imawan, lalu diteruskan oleh Denny Indrayana yang saat ini diangkat menjadi staf khusus Presiden, tentunya Denny sudah kita anggap tidak netral dan vokal lagi, karena sudah masuk dalam lingkaran istana,” imbuhnya.
Rully juga sempat menyinggung terhadap masih lambannya UGM dalam mensikapi peristiwa yang lagi hangat di media massa padahal masyarakat membutuhkan kejelasan informasi tersebut dalam perspektif ilmu pengetahuan. Mengenai hal yang dilontarkan Rully ini, ditanggapi langsung oleh Rektor dan berjanji agar segera menangani permasalahan tersebut karena menurut Sudjarwadi dirinya sudah meminta kepada pihak Fakultas untuk segera mengangkat penulis dan penerjemah yang nantinya membantu memberikan informasi yang dibutuhkan segera oleh wartawan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)