Yogya, KU
Sedikitnya 18.689 penyandang buta aksara sudah dientaskan UGM melalui program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Pemberantasan Buta Aksara (KKN PPM PBA) UGM yang berlangsung dari tahun 2006 hingga tahun 2008. Terdiri 2509 orang aksarawan di tahun 2006, 9799 orang aksarawan di tahun 2007 dan 6381 aksarawan di tahun 2008.
“Total warga buta aksara yang telah terentaskan melalui KKN PPM PBA UGM adalah 18.689 orang, dengan demikian beban pemerintah dalam mengentaskan buta aksara semakin berkurang, “ ujar Koordinator Pelaksana KKN PPM PBA UGM Dra Wiwien Widyawati Rahayu, Jumat (26/9) di Kampus UGM.
Daerah asal penyandang buta aksara tersebut disebutkan Wiwien terdiri dari semua provinsi di pulau Jawa. Di tahun 2006, pelaksanaan KKN PPM PBA dilakukan di 3 provinsi, DIY, Jateng, dan Jatim dengan melibatkan sebanyak 10 kabupaten dan 24 kecamatan. Di tahun 2007, meliputi 6 provinsi yaitu DIY, Jateng, Jatim, DKI, Jabar, dan Banten dengan keseluruhan kabupaten yang terlibat sebanyak 30 kabupaten dan 30 kecamatan. Kemudian, pada pelaksanaan tahun 2008 meliputi dua provinsi yaitu DIY dan Jateng dengan keseluruhan kabupaten yang terlibat sebanyak 15 kabupaten dan 17 kecamatan.
“Dilaksanakan kegiatan KKN PPM PBA UGM di beberapa wilayah tersebut, diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah-daerah bersangkutan khususnya dan di Indonesia pada umumnya,” katanya.
Adapun jumlah mahasiswa yang dilibatkan dalam pelaksnann KKN PPM PBA UGM sejak tahun 2006 hingga 2008 sebanyak 1655 orang. Terdiri, sebayak 296 mahasiswa pada tahun 2006, 828 mahasiswa di tahun 2007 dan 531 mahasiswa di tahun 2008.
Menurut Wiwien, Program KKN PPM PBA UGM di fokuskan pada tingkat keaksaraan dasar dan program ini menurutnya akan terus dilakukan hingga tahun 2009. Sebagai bentuk keberlanjutan program sebelumnya, rencananya UGM juga akan melaksanakan program KKN PPM PBA tingkat keaksaraan lanjutan.
“Program ini akan dimulai dilaksanakan pada tahun 2009. Wilayah-wilayah sasaran kegiatan meliputi wilayah yang pernah menjadi lokasi KKN PBA tingkat keaksaraan dasar, “ ungkapnya.
Upaya UGM ini imbuh Wiwien untuk mendukung program pemerintah melalui Diknas yang mempunyai target pada tahun 2009 angka buta aksara dapat dikurangi hingga 7,5 juta orang dari 15 juta warga buta aksara.
“Jika melihat hasil pemberantasan yang dilakukan Diknas selama ini, baru dapat menghasilkan 1,5 juta aksarawan baru, oleh karena itu harus dilakukan Gerakan Percepatan Pemberantasan Buta Aksara untuk memenuhi target yang telah ditentukan,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)