• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Wawasan Kebangsaan Masyarakat Perbatasan Perlu Diperkuat

Wawasan Kebangsaan Masyarakat Perbatasan Perlu Diperkuat

  • 19 Juli 2016, 10:47 WIB
  • Oleh: Ika
  • 7536
Wawasan Kebangsaan Masyarakat Perbatasan Perlu Diperkuat

Penguatan wawasan kebangsaan bagi masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia perlu dilakukan. Hal tersebut penting dilakukan untuk menjaga keutuhan bangsa. Pasalnya, wilayah perbatasan sangat rentah terhadap konflik dengan negara tetangga.

Sekelompok mahasiswa UGM tergelitik untuk mengetahui lebih dalam wawasan kebangsaan masyarakat di daerah perbatasan. Oleh karena itu, mereka melakukan penelitian mengenai wawasan kebangsaan di salah satu kawasan perbatasan yaitu masyarakat Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Teluk Melanau, Malaysia. Mereka adalah Deta Wijayanti, Andika Putri Firdausy, Indah Miftakhul Janah, Aqmal Nur Jihad, dan Luqman Fikri Amrullah.

Pada penelitian kali ini Deta dan teman-teman melibatkan siswa kelas 5 SDN 16 dan SDN 19 Desa Temajuk sebagai objek penelitian. Mereka meneliti wawasan kebangsaan para siswa tersebut melalui 3 indikator, yakni paham kebangsaan, rasa kebangsaan, dan semangat kebangsaan.

Deka menyampaikan dari hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa tingkat wawasan kebangsaan siswa SDN 16 Temajuk tergolong sedang dan siswa SDN 19 Temajuk tergolong tinggi. Penelitian kuantitatif ini mampu mengungkap lebih jauh bahwa tidak ditemukan korelasi antara pemahaman terhadap kebangsaan dengan rasa dan semangat kebangsaan.

“Nilai paham kebangsaan di dua sekolah tersebut tergolong rendah jika dibandingkan dengan nilai rasa dan semangat kebangsaan,” ungkapnya, Selasa (19/7) di Kampus UGM.

Dijelaskan Deka terdapat beragam latar belakang yang menjadi penyebab tinggi rendahnya wawasan kebangsaan. Fenomena ini kemudian dapat dijelaskan melalui teori kebiasaan dan pembentukan perilaku. Beberapa faktor yang berpengaruh diantaranya aktor meliputi guru dan siswa, keluarga, sekolah, hingga lingkungan masyarakat.

“Faktor lingkungan menjadi sangat penting, utamanya di daerah perbatasan,” jelasnya.

Menurutnya, wawasan kebangsaan di wilayah tersebut perlu dilakukan. Tidak hanya itu, pemerataan pembangunan, khususnya pendidikan, harus ditingkatkan dan terus dilakukan hingga ke pelosok daerah.

“Dengan pemerataan pembangunan diharapkan mengurangi ketergantungan hidup pada negara tetangga sehingga meminimalkan kemungkinan warga untuk pindah kewarganegaraan,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Dialog Kebudayaan Perlu Didorong

    Wednesday,12 December 2012 - 14:13
  • Kelola Bangsa dengan Wawasan Kebangsaan

    Thursday,28 March 2013 - 11:59
  • Perguruan Tinggi Prihatinkan Maraknya Konflik di Kawasan Perbatasan

    Friday,28 October 2011 - 15:36
  • Tim Polhukam Serap Aspirasi Desain Induk Wawasan Kebangsaan

    Friday,15 June 2012 - 12:35
  • Perlu Pengkajian Serius Terhadap Tes Wawasan Kebangsaan

    Thursday,06 May 2021 - 22:05

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual