Agustus 2015 sampai Mei 2016 lalu tiga mahasiswa Pascasarjana Fakultas Kedokteran UGM berkesempatan mengikuti program magang (internship) di Health Office USAID (United States Agency for International Development)-Indonesia di Jakarta. Program tersebut merupakan bentuk kerja sama antara USAID-Indonesia dan UGM dengan durasi antara 4-6 bulan bagi setiap peserta magang. Fokus magang setiap peserta berbeda-beda, yaitu MCH (Maternal and Child Health), Tuberkulosis, dan EPT (Emerging Pandemic Threat).
Selama proses mengikuti program magang mahasiswa berkesempatan membandingkan apa yang didapatkan selama proses perkuliahan dengan situasi nyata di lapangan. Selain melaksanakan tugas dan tanggung yang diberikan oleh supervisor dari program terkait, mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan kunjungan lapangan dan mengikuti pertemuan dengan berbagai kementerian, mitra pelaksana (implementing partners) termasuk Badan PBB (UN Agencies), berbagai LSM dan lembaga donor. Tidak hanya itu, mahasiswa turut pula diajak mengikuti konferensi jarak jauh (teleconference) dengan para mitra kerja yang berada di luar Indonesia.
“Selama bergabung dengan Health Office USAID-Indonesia, kami tidak pernah merasa diperlakukan sebagai mahasiswa magang, tapi kami dianggap sebagai bagian dari tim Health Office,” tutur Rosa dalam rilisnya, Selasa (19/7).
Rosa menambahkan selama menjalani program internship mereka diberi kesempatan yang setara dalam berpartisipasi, termasuk mengemukakan pendapat dalam setiap pertemuan. Menurutnya, tantangan terbesar yang dihadapi yaitu mereka diharapkan selalu kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah, termasuk masalah yang sama sekali baru bagi mereka.
“Kami tidak saja diberikan kesempatan mempresentasikan hasil pekerjaan kami di depan seluruh staf USAID-Indonesia, tapi juga memberikan kritik dan saran untuk pihak USAID,” tambah Leo.
Sambutan pihak USAID-Indonesia kepada mahasiswa pun sangat baik. Sejak hari pertama meraka disambut dengan hangat. Mereka juga diikutsertakan dalam kegiatan Health Fair di Jakarta yang diselenggarakan oleh keduataan besar Amerika Serikat.
“Walaupun kami memiliki rencana yang berbeda-beda setelah menyelesaikan studi (bekerja di bidang development atau melanjutkan pendidikan), pengalaman yang didapatkan selama magang akan sangat membantu untuk pengembangan karir kami di masa depan,” ujar Leo.
Sebelumnya, ketiga mahasiswa Pascasarjana tersebut tidak menyangka bisa terpilih untuk mendapatkan kesempatan magang di sebuah badan internasional seperti USAID mengingat proses seleksi program internship yang sangat kompetitif. (Humas UGM/Satria)