• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Prof. Juliasih Kusharyanto Dikukuhkan Sebagai Guru Besar

Prof. Juliasih Kusharyanto Dikukuhkan Sebagai Guru Besar

  • 20 Juli 2016, 11:05 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5404
Prof Juliasih Kusharyanto Dikukuhkan Sebagai Guru Besar

Prof. Dr. Juliasih Kusharyanto, S.U., dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Selasa (19/7). Wanita kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, 66 tahun lalu ini, dikukuhkan sebagai Guru Besar di ruang Balai Senat setelah menyampaikan pidato pengukuhan guru besar yang berjudul Autobiografi:Performativitas Intelektual Perempuan.

Dalam pidato pengukuhan guru besar, Juliasih yang banyak melakukan penelitian tentang karya penulis perempuan Amerika ini mengatakan autobiografi menarik bagi penulis perempuan karena autobiografi menawarkan ruang sangat luas untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran yang berkaitan dengan berbagai macam kajian perempuan, termasuk di dalamnya pendekatan feminis. Sebaliknya, pendekatan feminis memperkaya kajian autobiografi dan memperluas definisi pembagian genre dan pengembangan teks-teks yang di dalamnya menyerap banyak ruang lingkup kehidupan, khususnya perempuan.

Dalam autobiografi, kata Juliasih,  dapat dirunut bagaiman para penulis perempuan memanfaatkan imajinasinya dalam menciptakan dan membangun dirinya. Mereka menyadari bahwa kedirian selalu berubah dan selalu berada dalam proses penciptaan atau pencitraan. Oleh karena itu, autobiofrafi tidak hanya sebagai wadah pengembangan rasa percaya diri, tetapi juga performativitas intelektualitas. “Karena dalam autobiografi para penulis perempuan tidak hanya berargumentasi dan merefleksikan persepsinya tentang kehidupan tetapi juga menawarkan beberapa alternatif bentuk pemikiran lain melalui tindakan imajinatif yang berkaitan dengan rhetorical acts,” kata Ketua Prodi Pengkajian Amerika, FIB UGM ini.

Para penulis autobiogarfi perempuan, menurutnya, memiliki kemampuan membuat pernyataan, kemampuan menjustifikasi dan kemampuan menyampaikan pendapat, kemampuan meyakinkan dan kemampuan mempertanyakan. Kemampuan inteketualiltas yang ditunjukkan lewat karya autobografi tersebut merupakan performativitas intelektual yang menekankan kekhasan identitas kemandirian dan kebebasan. “Semua ini merupakan tindakan olah pikir,” terangnya.

Namun bagaimana perkembangan autobiografi sampai saat ini? Menurut Juliasih dalam dua puluh tahun terakhir telah dimulai pengintegrasian narasi kehidupan penulis abad ke -19 masuk ke sastra kanon Amerika. Namun, pada abad ke-20 ini narasi kehidupan menjadi bentuk dominan. Dia mencontohkan dalam masyarakat transnasional seperti sekarang ini, identitas global sering berhubungan dengan mobilitas pekerjaan yang diperoleh dari autobiografi berupa buku harian pribadi, sketsa, atau catatan perjalanan.

Meski demikian, autobiorafi bukanlah fiktif atau nonfiktif, bahkan bukan campuran dari keduanya. Pasalnya, banyak praktisi kontemporer yang mencampurkan keduanya menjadi hybrid dengan menawarkan bentuk narasi kehidupan. Dengan demikian, autobiografi tidak lagi hanya sebagai wadah pendefinisian diri atau ekpresi diri justru sebaliknya sebagai sarana untuk mengubah diri menjadi seseorang,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Prof. Drs. Nasroedin Berpulang

    Friday,02 February 2018 - 9:00
  • Guru Besar FMIPA Prof. Drs. R. Soemantri Meninggal Dunia

    Monday,10 June 2013 - 9:57
  • Bambang Setio Utomo Dikukuhkan Jadi Guru Besar

    Tuesday,28 May 2013 - 15:11
  • MGB UGM Perkenalkan Tiga Guru Besar Baru

    Thursday,26 July 2007 - 12:33
  • Prof. Ova Emilia, Guru Besar Bidang Pendidikan Kedokteran Pertama

    Thursday,21 April 2016 - 21:14

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual